REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Federasi Sepak Bola Inggris (FA) akhirnya mengeluarkan sanksi buat penyerang Cardiff City, Craig Bellamy, lantaran memukul salah satu pemain Swansea City di salah satu laga pada pekan ke-25 Liga Primer Inggris, akhir pekan lalu. Namun, keputusan ini menuai kontroversi lantaran FA dianggap tidak konsisten dan menerapkan standar ganda khususnya jika melibatkan salah satu tim besar.
Berdasarkan keputusan panel yang terdiri dari tiga wasit papan atas Inggris, Steve Dunn, Alan Wiley, Eddie Wolstenholme, Bellamy terancam sanksi larangan bertanding selama tiga laga mendatang. Keputusan ini menyusul hasil investigasi terkait ulah Bellamy melakukan pemukulan terhadap gelandang Swansea City, Jonathan De Guzman, dalam laga derby Wales Selatan, akhir pekan lalu.
Namun, di satu sisi, panel wasit itu tidak merekomendasikan sanksi buat gelandang Manchester City, Yaya Toure. Selain kejadian pemukulan De Guzman, panel memang juga menyelidiki kasus kekerasan yang melibatkan gelandang asal Pantai Gading tersebut. Dalam laga kontra Norwich City, Toure dinilai sempat menginjak penyerang Norwich City, Ricky van Wolfswinkel.
Dari tiga anggota panel tersebut, satu anggota panel beranggapan aksi Toure itu tidak termasuk dalam aksi kekerasan yang dilakukan pemain di dalam lapangan. ''Panel juga diberi tugas untuk mereview kejadian yang melibatkan Yaya Toure, akhir pekan lalu. Dalam kasus ini, panel tidak melihat gelandang Manchester City itu melanggar kasus kekerasan,'' tulis pernyataan resmi FA seperti dikutip The Guardian, Selasa (10/2).
Keputusan panel ini lantas menuai kontroversi berbagai pihak. Seperti dilansir Daily Mail, keputusan ini justru dianggap menguntungkan klub-klub-klub besar termasuk Manchester City.
Sebagai perbandingan, pada musim ini, ada sekitar enam kejadian yang melibatkan sejumlah tim-tim pemain di Liga Primer Inggris. Namun, panel tersebut malah memberikan sanksi kepada tim-tim papan bawah, termasuk Cardiff City.