REPUBLIKA.CO.ID, BANGUI – Perancis menerjunkan sekitar 1.600 pasukan untuk mendukung 6 ribu pasukan perdamaian Uni Afrika. Meskipun begitu, mereka sepertinya tak mampu menghentikan kekerasan komunal itu.
Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi, Antonio Guterres, menyerukan agar lebih banyak pasukan perdamaian yang diterjunkan di negara itu untuk menghentikan bencana kemanusian. “Di Afrika Tengah sedang terjadi pembersihan etnis dan harus dihentikan,” kata Guterres seperti dilansir dari Reuters, Kamis (13/2).
Akibat dari pembersihan etnis yang dilakukan pemberontak Seleka, ribuan penduduk Muslim melarikan diri ke negara tetangga seperti Kamerun dan Chad. Kondisi ini berimbas terhadap bahan pangan di negara itu karena mayoritas warga Muslim merupakan pedagang di Afrika Tengah.