REPUBLIKA.CO.ID, MOGADISHU -- Sebuah bom mobil meledak di pintu masuk bandara internasional Mogadishu yang dijaga ketat oleh aparat keamanan pada Kamis (13/2). Akibatnya, tujuh orang tewas dalam ledakan bom mobil itu.
Pihak kepolisian pun menuduh jaringan kelompok Alqaidah, Al Shabaab atas ledakan tersebut. Namun, Al Shabaab menolak bertanggungjawab atas ledakan bom mobil itu.
“Sebuah mobil yang berisi bahan peledak telah diledakkan menggunakan remote kontrol di depan sebuah toko di luar bandara,” kata petugas polisi senior Kolonel Abdikadir Ahmed.
“Sejauh ini yang tewas tujuh orang dan 15 orang lainnya terluka. Selain itu banyak mobil yang terbakar dan kami yakin Al Shabaab pelaku dibalik penyerangan ini,” tambahnya.
Menurut Ahmed Omar,petugas bandara, ledakan tersebut membuat pendengaran sakit. “Langit tiba-tiba dipenuhi oleh kepulan asap,” katanya.
Meskipun Al Shabaab telah dipaksa keluar dari Mogadishu pada 2011 oleh pasukan perdamaian Uni Afrika, Al Shabaab beberapa kali melakukan pengeboman di Mogadishu dan menargetkan pejabat pemerintahan dan pejabat asing