Sabtu 15 Feb 2014 15:00 WIB

Pedagang Malioboro Kembali Jualan

Malioboro Street in Yogyakarta (illustration)
Foto: Antara/Noveradika
Malioboro Street in Yogyakarta (illustration)

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Sejumlah pedagang kaki lima di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta, mulai beroperasi kembali seperti semula meskipun debu vulkanik masih menyelimuti kawasan itu.

Sejumlah toko dan lapak di kawasan Jalan Malioboro, Sabtu, telah buka kembali, tapi aktivitas perekonomian di kawasan itu memang belum pulih sepenuhnya.

Sebagian para pedagang masih memilih membersihkan sekitar tempat dagangannya karena abu yang masih beterbangan di kawasan itu.

Seorang penjual bakpia di kawasan Malioboro, Purwanti mengatakan hari ini kembali membuka lapak dagangannya meskipun hanya setengah hari. Menurut dia, libur berdagang terlalu lama dikhawatirkan akan berdampak pada pemasukan.

"Dengan kondisi seperti ini tidak masalah, kalau libur nanti malah tidak ada pemasukan, pelanggan juga akan pergi. Saya hanya tutup pas hujan abu kemarin,"katanya.

Menurut Purwanti, keamanan kualitas dagangannya akan tetap terjaga.

Menurut dia, hal itu dapat diupayakan dengan menggunakan plastik sebagai pelindung dagangan. "Ya saya hanya berharap segera turun hujan, biar debunya cepat hilang,"katanya.

Sementara itu, penjual aksesori Seno mengaku sudah berani berjualan seperti biasa dengan jam buka dan jam tutup seperti hari normal.

Menurut dia, aksesori seperti gantungan, kalung, gelang, dan cincin tidak akan terpengaruh abu vulkanik.

"Kalau aksesori seperti yang saya jual ini kan mudah dibersihkan kembali. Kualitasnya tidak akan terpengaruh dengan abu vulkanik," katanya.

Meski kondisi kawasan Malioboro masih berdebu, namun, menurut dia, beberapa wisatawan sudah kembali bermunculan dan beberapa di antaranya membeli dagangannya.

"Alhamdulillah, dari tadi pagi saya buka pukul 11.00 WIB sudah mulai ada wisatawan yang beli meskipun tidak seramai biasanya," kata Seno.

Seorang wisatawan asal Bandung, Tigor mengaku kondisi di Maliobioro tidak menjadi halangan baginya untuk mengunjungi kawasan itu.

Menurut dia, kesempatan mengunjungi Malioboro tetap tidak boleh terlewatkan selama berada di Yogyakarta."Selama masih di Yogyakarta kenapa tidak, untuk melindungi diri saya cukup memakai masker dan kacamata saja," kata dia.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement