REPUBLIKA.CO.ID, RAMADI -- Perdana Menteri Irak, Nuri al-Maliki, Sabtu mengunjungi kota medan tempur Ramadi, tempat pasukan keamanan dan sekutu suku, terlibat pertempuran beberapa pekan untuk merebut daerah yang dikuasai kelompok garis keras.
Dalam kunjungan itu, Maliki mendapat laporan mengenai kemajuan operasi militer di ibu kota Provinsi Anbar, barat Baghdad. ''Dia bertemu dengan suku berpengaruh,'' kata pejabat kantornya kepada AFP tanpa merinci.
Kelompok garis keras dan warga suku anti-pemerintah menguasai daerah luas Ramadi dan seluruh Fallujah di timurnya sejak Januari dalam satu kemunduran besar bagi pemerintah.
Ini adalah untuk pertama kali pasukan anti-pemerintah menguasai secara terbuka sejak pemberontakan berdarah setelah invasi pimpinan Amerika Serikat tahun 2003.
Prospek-prospek bagi penyelesaian segera krisis itu tampaknya menipis dengan Wakil Perdana Menteri Hussein al-Shahristani mengatakan pasukan keamanan melonggarkan pengepungan mereka terhadap para anggota kelompok garis keras di Fallujah.