REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Bencana alam yang menyebabkan tertundanya sejumlah jadwal penerbangan tak hanya terjadi di Pulau Jawa, Indonesia. Akibat badai salju, jadwal penerbangan di Jepang tertunda.
Japan Airlines telah membatalkan 77 jadwal penerbangan pada Jumat (14/2). Kemudian, All Nippon Airways telah mengandangkan 40 penerbangannya di seantero Jepang. Jiji Press menyebut sebanyak 16 ribu penumpang pesawat menjadi korbannya.
Badai salju di Jepang telah menyebabkan kematian enam orang. Tiga orang meninggal karena gedung ambruk dan tiga lainnya karena kecelakaan lalu lintas. Sebanyak 1.000 orang juga dikabarkan terluka akibat pengaruh badai salju yang terjadi pekan lalu.
Badan meteorologi Jepang mengingatkan hujan salju yang besar di kawasan timur laut Jepang akan berlanjut hingga Ahad (16/2). Badan ini mengingatkan pula akan kemungkinan angin kencang dan ombak tinggi di sepanjang area dekat pantai, keduanya mungkin mengakibatkan longsoran salju.
Pada Jumat sore Tokyo diselimuti salju tipis. Badan meteorologi mengatakan salju akan terus turun hingga malam hari. Sementara kawasan barat Jepang telah diperingatkan kemungkinan turunnya salju yang deras. Termasuk angin kencang dan ombak tinggi.
Pekan lalu, salju setebal 27 cm tercatat di Tokyo. Ketebalan menjadikan turunnya salju saat ini terburuk selama 45 tahun terakhir.
Sejumlah salju di sebagian tempat Jepang memang sudah meleleh. Namun, sebagian besar lainnya masih tampak jelas di sejumlah kawasan di Tokyo.