Ahad 16 Feb 2014 12:36 WIB

Hujan Mempercepat Pemulangan Pengungsi Sinabung

Korban bencana Sinabung
Foto: EPA
Korban bencana Sinabung

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Hujan yang turun di Kabupaten Karo dalam dua hari terakhir membantu percepatan pemulangan warga yang mengungsi akibat erupsi Gunung Sinabung.

Dalam pesan singkat yang diterima di Medan, Ahad (16/2), Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan curah hujan itu sangat membantu karena mempercepat pembersihan tempat tinggal dan lahan pertanian masyarakat.

Apalagi hujan yang turun dalam dua hari terakhir itu memiliki intensitas ringan hingga lebat yang turun pada sore hingga malam hari. Turunnya hujan itu dimaknai warga sebagai upaya untuk dapat segera kembali ke desa masing-masing dan melakukan aktivitas keseharian yang telah ditinggalkan sekitar empat bulan.

Namun warga yang telah diperbolehkan pulang sesuai rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) itu diingatkan untuk mematuhi larangan pemerintah agar tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari Gunung Sinabung.

"Warga tidak boleh beraktivitas dan berada dalam radius 5 Km dengan alasan apapun," katanya.

Menurut Sutopo, warga desa yang telah kembali ke rumah masing-masing berjumlah 5.783 jiwa atau 1.619 kepala keluarga yang berasal dari Desa Batu Karang, Desa Rimo Kayu, dan Desa Naman.

Sedangkan warga desa lainnya yang akan dikembalikan berasal dari Desa Tiganderket, Desa Kutaimbaru, Desa Tanjung Merawa, Desa Kutambelin, Desa Kebayaken, Desa Gungpinto, Desa Sukandebi, dan Desa Payung.

Warga dari delapan desa tersebut masih melakukan pembersihan tempat tinggal dan fasilitas umum lainnya bersama personel dari TNI, Polri dan relawan. Meski berada di Kediri untuk menangani erupsi Gunung Kelud, tetapi Kepala BNPB Syamsul Maarif terus memberikan arahan bagi personel di Karo dalam pemulangan pengungsi Sinabung.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement