REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Guyuran material vulkanik Gunung Kelud mengakibatkan ribuan rumah rusak berat di Kabupaten Kediri. Kerusakan rumah tidak hanya terlihat di wilayah berbahaya, tetapi juga di Kota Kediri.
Rumah yang rusak berat terlihat di Dusun Satak, Desa Satak, Kecamatan Puncu, yang berada di radius 10 kilometer dari puncak Gunung Kelud. Kerusakan terutama terjadi pada atap rumah. Puluhan atap rumah ambrol. Selain itu, atap ratusan rumah terlihat berlubang.
Akses masuk ke wilayah Dusun Satak harus melewati perkebunan dari Kecamatan Kepung. Jalan menuju Dusun Satak juga relatif sulit ditembus sepeda motor karena pasir masih memenuhi jalan.
Meski berada di wilayah berbahaya, tidak semua warga di dusun tersebut memilih di posko pengungsian. Dari pantauan Republika, Ahad (16/2), sejumlah warga masih menghuni rumah. Warga setempat, Siti Mustika (32 tahun) mengaku kembali ke rumah dari pengungsian sejak hari pertama pasca erupsi Gunung Kelud.
Kondisi yang lebih mencekam terlihat di Desa Kebonrejo, Kecamatan Kepung. Ribuan atap rumah terlihat rusak. Atap rumah semi permanen sebagian ambruk.
Atap rumah tidak kuat menahan beban pasir material erupsi Gunung Kelud. Sejumlah warga yang mengungsi dari Desa Kebonrejo kembali ke rumah pada siang hari untuk membersihkan rumah. Ali Wahyu (33 tahun), warga Kebonrejo mengatakan banyak warga yang tidak sempat membersihkan atap rumah. "Banyak pasir di atap, sudah tidak terhitung berapa rumah yang rusak," ungkapnya.
Sementara itu di Kota Kediri, kerusakan rumah bervariasi. Sebagian atap yang ambruk berbahan seng. Pada Ahad siang, warga sudah mulai membersihkan atap rumah dari tumpukan pasir.