REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) akan mengevaluasi status Gunung Kelud pada Rabu (19/2) setelah aktivitasnya relatif stabil.
Hingga Selasa siang, gempa tremor masih terus menerus terjadi dengan amplitudo 05-1 mm. Hembusan asap masih berlangsung dengan ketinggian 600 meter.
Menurut Penanggung Jawab Gunung Api Jawa Tengah-Jawa Timur PVMBG, Umar Rosadi, aktivitas Gunung Kelud relatif stabil yang juga tercatat pada Senin (17/2).
"Besok kami akan evaluasi status Gunung Kelud, naik atau turun lihat besok," ungkapnya ditemui Republika di Pos Pengamatan Gunung Kelud di Dusun Margomulyo, Sugih Waras Kecamatan Ngancar, Selasa (18/2).
Meski aktivitas stabil, Gunung Kelud masih berpotensi erupsi. "Selama gempa tremor masih ada dan statusnya awas, potensi erupsi masih ada," ujar Umar.
PVMBG belum menurunkan status Gunung Kelud sejak erupsi pada Kamis (13/2) malam. Status Gunung Kelud yang masih awas membuat wilayah di radius kurang dari 10 kilometer harus dikosongkan dari warga. Data Senin (17/2), jumlah pengungsi di Kabupaten Kediri mencapai 39.742 orang yang tersebar di 105 titik pengungsian. Lokasi pengungsian berada di 12 kecamatan setempat