Rabu 19 Feb 2014 08:21 WIB

Tinggi Gelombang di Selat Sunda Capai 2 Meter

Nelayan tradisional tengah berjuang melawan gelombang laut Bengkulu.
Foto: beta.matanews.com
Nelayan tradisional tengah berjuang melawan gelombang laut Bengkulu.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sejak Rabu hingga Kamis (20/2) pagi ketinggian maksimum gelombang di Selat Sunda bagian utara mencapai 1,25-2,0 meter. Prakirawan Stasiun Meteorologi Maritim Klas IV Lampung Rifki Arif di Bandarlampung, Rabu menyampaikan tidak ada cuaca buruk di perairan Merak-Bakauheni tersebut.

Ia menyampaikan kondisi di perairan itu, cuaca berawan, arah angin berembus dari barat daya ke barat dengan kecepatan 5-10 knot, tinggi gelombang 0,75-1,25 meter, dan tinggi maksimum gelombang 1,25-2,0 meter.

Kondisi cuaca di perairan Selat Sunda bagian selatan hujan, arah angin berembus dari barat daya ke barat dengan kecepatan 5-15 knot, tinggi gelombang 0,75-1,5 meter dengan tinggi gelombang maksimum mencapai 1,5-2,0 meter.

Perairan pantai barat Lampung kondisi cuaca berawan, angin berembus dari barat ke barat laut dengan kecepatan 5-15 knot, tinggi gelombang 0,75-1,25 meter dan tinggi gelombang maksimum 1,25-2,0 meter.

Samudera Hindia barat Lampung kondisi cuaca hujan, angin berembus dari barat ke barat laut dengan kecepatan 5-15 knot, tinggi gelombang 0,75-1,5 meter, tinggi gelombang maksimum 1,5--2,0 meter.

Rifki menyampaikan prakiraan cuaca di perairan pantai timur Lampung, angin berembus dari barat ke barat laut dengan kecepatan 5-10 knot, cuaca berawan, tinggi gelombang 0,75-1,25 meter, dan tinggi gelombang maksimum 1,5-2,0 meter. Prakiraan cuaca dan gelombang laut berlaku 24 jam, sejak 19 Februari 2014 pukul 07.00 WIB hingga 20 Februari 2014, pukul 07.00 WIB.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement