Kamis 20 Feb 2014 13:07 WIB

Blok G Tanah Abang Tetap Sepi Pembeli

Rep: C56 / Red: Karta Raharja Ucu
  Pedagang mempersiapkan dagangannya pada hari pertama berjualan di Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (2/9).   (Republika/Yasin Habibi)
Pedagang mempersiapkan dagangannya pada hari pertama berjualan di Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (2/9). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan PD Pasar Jaya akan memperbaiki fasilitas penunjang di dalam Pasar Tanah Abang Blok G. Perbaikan itu dilakukan lantaran para pedagang mengeluhkan sepinya pembeli di Blok G.

Dirut PD Pasar Jaya Djangga Lubis mengatakan, hingga kini pihaknya terus berupaya membangun fasilitas di dalam Blok G. “Jembatan, tangga-tangga sudah kita perbaiki. Untuk juga sedang kita kerjakan,” ujar Djangga di Jakarta, Rabu (19/2).

Djangga berkata, pihaknya juga memperbaiki escalator yang kini memasuki tahap lelang. Ia memperkirakan akhir bulan ini pengerjaan fisik sudah bisa dimulai.

Pembangunan jembatan penghubung antara Blok G dengan Blok F yang sedang dalam tahap pengerjaan, diharapkan bisa mendongkrak pengunjung ke Blok G yang diresmikan pada 2 September 2013 itu. Ia berharap, beragam fasilitas yang ditambah dan diperbaiki bisa membuat pengunjung lebih nyaman berbelanja.

Ia juga menyambut baik kebijakan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang ingin membangun jembatan penghubung dari Stasiun Tanah Abang menuju Blok G. Menurutnya, jembatan itu bisa mempermudah pengunjung yang ingin berbelanja. “Lumayan kan mengurangi kemacetan juga,” ucap Djangga.

Djangga berpendapat, jembatan penghubung diprediksi akan membuat Blok G ramai dikunjungi. Sebab, jembatan penghubung dari satu blok ke blok lain membuat pengunjung tak perlu berhimpitan di jalan untuk ke lokasi.

Selain ingin membangun jembatan penghubung, Ahok juga ingin memintahkan sebagian tukang sablon di Pasar Senen, Jakarta ke Blok G. Djangga pun menyambut baik ide Ahok tersebut.

Menurutnya, pemindahan tukang sablon dari Pasar Senen bakal membuat Blok G memiliki ciri khas penjual yang tidak ditemukan di pasar lain. "Produk dagangan harus kreatif, membuat dagangan yang bisa menarik dan berbeda dari yang lain,” ujar Djangga. Ia berujar, jika ide itu terealisasi, Blok G memiliki lebih banyak variasi produk yang ditawarkan kepada pembeli.

Tukang sablon juga bisa menjadi penunjang pedagang di blok lain. Djangga mencontohkan, banyak orang yang berbelanja kaos di blok A atau B. Setelah membeli kaos mereka pasti membutuhkan jasa penyablonan. Saat mengetahui di Blok G terdapat tempat penyablonan, para konsumen tidak akan jauh mencari tukang sablon. Cukup berjalan mereka bisa mendapatkan jasa penyamblonan di pasar Blok G.

“Sebuah pasar bisa hidup bila ada khususan,” kata Djangga menegaskan. Djangga berkata, pihaknya kini sedang berkoordinasi dengan beberapa tukang sablon di Pasar Senen agar mau hijrah ke Blok G. Sayangnya harapan Djangga jauh dari kenyataan. Blok G yang disesaki penjual sepi pembeli.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement