REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Fuji Pratiwi
JAKARTA--Izin dan aturan resmi jilbab polwan masih belum juga jelas hingga saat ini. Semakin banyak pihak yang mendukung Polri mengizinkan polwan berjilbab.
Menteri Agama Suryadharma Ali, yang hadir dalam pembukaan Rekernas Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT), Kamis (20/2) di kampus Universitas Islam As-syafi'iyyah (UIA) Jakarta, mendukung polwan berjilbab.
''Saya mendukung. Tidak ada salahnya polwan berjilbab,'' kata menag yang disambut tepuk tangan ratusan pengurus BKMT dari berbagai daerah di Indonesia.
Meski Menag Suryadharma Ali mendukung polwan berjilbab, namun ia mengungkapkan arahan tentang penyesuaian seragam polwan tetap perlu.
Ketua BKMT, Prof Dr Tutty Alawiyah AS mengungkapkan ia sudah menyampaikan keinginan para polwan untuk berjilbab kepada ormas-ormas Islam hingga ke ketua DPR RI, Marzuki Ali.
Tutty yang menjadi shahibul bait Rakernas ketiga BKMT tersebut berencana menghubungi Kapolri, Jendral Polisi Sutarman menyangkut kejelasan payung hukum jilbab polwan.
''BKMT terus berikhtiar untuk meluluskan izin berjilbab bagi polwan. Bahkan BKMT sudah mengirimkan surat kepada Kapolri, tapi belum ada respon,'' kata Tutty. Ia berharap jangan sampai polwan jilbab terganggu tugasnya karena belum ada payung hukum untuk itu.
Bahasan jilbab polwan juga akan menjadi bagian dalam agenda sidang BKMT dan akan masuk dalam poin rekomendasi.
540 Muslimah perwakilan BKMT dari seluruh Indonesia hadir dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang berlangsung Kamis (20/2) hingga Sabtu (22/2).