Jumat 21 Feb 2014 20:07 WIB

Dua Satwa KBS Berusia Tua Ditemukan Mati

Pengunjung melihat satwa Bison Amerika yang berada di kandang peraga Kebun Binatang Surabaya (KBS) Surabaya, Jatim, Minggu (11/3).
Foto: Antara
Pengunjung melihat satwa Bison Amerika yang berada di kandang peraga Kebun Binatang Surabaya (KBS) Surabaya, Jatim, Minggu (11/3).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dua ekor satwa koleksi Kebun Binatang Surabaya yakni babon dan sapi Afrika ditemukan mati di kandangnya.

"Kedua satwa itu mati karena faktor usia yang sudah tua," kata Humas Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) KBS, Agus Supangat di Surabaya, Jumat (21/2).

Menurut dia, babon yang berjenis kelamin betina mati pada Kamis (20/2) dini hari sekitar pukul 02.58 WIB, sedangkan sapi aArika ditemukan mati sekitar pukul 07.00 WIB.

Menurut dia, sebelum mati kedua satwa itu sempat sakit dan menjalani perawatan di balai karantina. Saat dirawat itu, kedua satwa tersebut mendapatkan pengawasan selama 24 jam.

Sapi afrika yang bernama Nike, dari hasil otopsinya diketahui bahwa, kematiannya karena gangguan fungsi sendi dan fungsi paru-parunya rusak. Sedangkan babon, mengalami gangguan hati dan limpa. Satwa sebangsa kera ini sebelumnya sudah enam minggu menjalani perawatan.

"Babon betina ini merupakan koleksi satu-satunya di KBS. Ketika satwa ini mati, maka kami sudah tidak punya lagi koleksi babon. Untuk koleksi sapi afrika, saat ini tinggal dua ekor," katanya.

Kematian dua ekor satwa ini merupakan bagian dari 84 ekor satwa KBS yang dalam kondisi kritis. Sebelumnya, pihak PDTS KBS merilis bahwa, ada sebanyak 44 ekor satwa mengalami sakit parah dan cacat, sehingga mereka harus dilokalisir untuk mendapat pengawasan serius.

Sisanya, 40 ekor satwa usianya sudah tua, di antaranya, gajah, usia 24 tahun, berjenis kelamin betina yang matanya juling. Kondisi yang sama juga ditemukan pada Singa. Kemudian, ada lagi sekitar 33 ekor burung yang kondisinya sudah tua, sakit dan cacat.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement