REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pembangunan dua waduk di Kecamatan Megamendung, yang sebelumnya disebut Waduk Ciawi dan Sukamahi, mengancam habitat ikan asli Sungai Ciliwung. Pasalnya, waduk-waduk yang dibangun dengan cara membendung aliran sungai itu memotong jalur migrasi ikan.
Pegiat Ciliwung Institute, Sudirman Asun, mengatakan ada jenis-jenis ikan di Sungai Ciliwung yang bermigrasi dari hulu ke hilir untuk bertelur, lalu mereka akan kembali lagi ke hulu.
“Pembangunan waduk harus memiliki pandangan ke depan. Tanpa adanya waduk saja, sekarang, menurut penelitian LIPI, 90 persen ikan asli Ciliwung telah punah,” ujar Asun, kepada Republika Online (ROL), Sabtu (22).
Pihaknya tetap menyarankan bahwa pembangunan waduk merupakan opsi terakhir karena banyak sisi negatifnya. Tapi jika pemerintah tetap berkeras ingin membangun dua bendungan tersebut, dia menyarankan untuk dibangun fasilitas fishway.
“Kalau pemerintah kekeuh, setidaknya harus dibuat fishway agar kehidupan ikan terjaga. Itu akan menjadi fishway pertama di Indonesia,” kata Asun.
Asun menjelaskan fishway adalah jalur air yang bisa dilalui ikan, yang dibuat melingkari bendungan. Menurut dia, model pembangunan bendungan di luar negeri sudah memerhatikan kelangsungan hidup biota sungai, salah satunya dengan pembuatan fishway.