REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabut asap yang mencemari ruang udara di Kota Pekanbaru, mulai memasuki rumah-rumah warga hingga ancaman kesehatan masyarakat bertambah parah, demikian Dinas Kesehatan Riau merilis.
"Baunya sudah begitu menyengat sampai ke dalam rumah," kata Melia (29), seorang ibu rumah tangga warga Jalan Bukit Barisan, Pekanbaru, Senin.
Kondisi itu menurut dia, lebih parah dibanding sebelumnya hingga membuat situasi semakin tidak nyaman.
Melia mengaku khawatir dampak kabut asap akan mengganggu kesehatan dua balitanya yang masih berumur 16 bulan dan dua pekan."Harapannya pemerintah segera mengatasi masalah yang tiap tahun terus terjadi ini," katanya.
Pemerhati Lingkungan Hidup dan Kesehatan dari Universitas Riau, Tengku Ariful Amri mengatakan, kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah Provinsi Riau sejauh ini telah mendatangkan kerugian yang teramat dahsyat.
Kabut asap yang dihasilkan dari kebakaran hutan dan lahan tersebut, kata dia, memberikan tiga dampak negatif, yakni tercemarnya lingkungan, terganggunya kesehatan manusia dan melemahkan roda perekonomian bangsa.
"Partikel yang terkandung pada asap sisa kebakaran hutan dan lahan terpecah menjadi tiga bagian, di antaranya yakni pertikel yang sangat halus. Partikel ini sangat mudah terbawa oleh angin dan menyebabkan meluasnya pencemaran akibat dari kebakaran tersebut," kata Amri.
Kepala Dinas Kesehatan Riau, Zainal Arifin mengimbau masyarakat untuk mengurangi kegiatan di luar rumah atau gedung. "Sementara kalau asap juga masuk ke rumah, maka di dalam rumah sebaiknya juga menggunakan masker," katanya.