Senin 24 Feb 2014 18:22 WIB

Kalau Mau Keluar, Puan Minta Risma Pamit

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Mansyur Faqih
Puan Maharani
Foto: Republika/Darmawan
Puan Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani dingin menanggapi isu adanya partai lain yang mendekati Tri Rismaharini. Puan menilai, kalau pun memang pendekatan dari partai lain itu nyata dan Risma tergoda, ia meminta Wali Kota Surabaya itu keluar baik-baik.

"Apa pun itu, mau keluar atau tetap tinggal harus tunjukan etika. Kalau iya keluar, harus pamit," kata Puan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (24/2).

Namun, Puan mengingatkan Risma, PDIP adalah keluarga. Karenanya, ia pun menyesalkan pernyataan Risma yang segan bertemu ketua umum Megawati Sukarnoputri untuk membicarakan masalah keabsahan pemilihan wakil wali kota Wisnu Sakti Buana.

Karenanya, ia pun sulit membenarkan alasan Risma memilih bertemu pihak lain ketimbang Megawati. Apalagi, ia yakin Megawati tak mungkin enggan atau menolak bertemu Risma.

"Kalau ingin bertemu silakan ke saya. Apa yang ingin dibicarakan nanti saya pertemukan dengan Ibu ketua umum," ujar dia.

Sebelumnya, Risma mendatangi parlemen dan bertemu wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso. Di sana dia meminta Priyo meninjau ulang diangkatnya Wisnu 

Ketika ditanya kenapa melapor ke Priyo dan bukan ke Megawati, Risma mengaku segan bertemu dengan pimpinannya di partai banteng hitam itu. Langkah Risma ini kemudian menjadi alasan partai lain mendekatinya jelang pemilu tahun ini.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement