Kamis 27 Feb 2014 09:46 WIB

Pascabanjir, Chikungunya Serang Ratusan Warga

Rep: Lilis/ Red: Indira Rezkisari
Banjir yang sudah berlalu menyisakan sejumlah penyakit di warga.
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Banjir yang sudah berlalu menyisakan sejumlah penyakit di warga.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Banjir yang merendam hampir seluruh wilayah Kabupaten Indramayu sebulan lalu, menimbulkan ancaman berbagai penyakit. Salah satunya Chikungunya.

Berdasarkan data dari Bagian Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, sepanjang Januari hingga akhir Februari 2014, tercatat warga yang terserang Chikungunya mencapai lebih dari 100 orang. Serangan itu terjadi di beberapa daerah berbeda.

Yakni, di Desa Sudimampir, Kecamatan Balongan, Chikungunya menyerang 71 orang. Juga Desa Dermayu Kecamatan Sindang 16 orang dan Kelurahan Kepandean Kecamatan Indramayu 16 orang.

''Genangan air di lingkungan masyarakat yang timbul pascabanjir, menyebabkan nyamuk (penyebar Chikungunya) mudah berkembang biak,'' kata Kabid Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Sri Nafsiyah, Kamis (27/2).

Selain Chikungunya, penyakit pascabanjir lai yang mudah menyebar adalah demam berdarah (DBD). Pasalnya, DBD juga disebarkan oleh nyamuk yang berkembang biak di genangan-genangan air.

Di Kabupaten Indramayu, sepanjang Januari hingga akhir Februari 2014, DBD telah menyerang 56 warga. Dari jumlah itu, tiga orang di antaranya meninggal dunia.

''Cara yang efektif untuk memberantas Chikungunya dan DBD adalah melalui gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN),'' kata Nafsiyah.

Hal senada diungkapkan Kasi Pemberantasan Penyakit Berbasis Binatang (P2BB), Agus Rohani. Dia mengungkapkan, cara efektif untuk memberantas DBD dan Chikungunya adalah dengan PSN melalui gerakan 3M (mengubur, menutup, menguras tempat penampungan air).

''Namun kesadaran warga untuk melaksanakan PSN masih rendah. Mereka hanya ingin difogging untuk mencegah DBD dan Chikungunya,'' terang Agus.

Padahal, lanjut Agus, fogging hanya dapat membunuh nyamuk dewasa. Sedangkan jentik dan kepompong nyamuk, tidak dapat mati dengan fogging. Selain itu, fogging juga membutuhkan biaya yang besar. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement