Kamis 27 Feb 2014 13:20 WIB

Harga Cabai Rawit Makin 'Pedas', di Yogya Tembus Rp 60 ribu per Kg

Rep: Yulianingsih/ Red: Bilal Ramadhan
Pedagang menata cabai rawit merah di pasar induk Kramat Jati, Jakarta, Selasa (18/2).
Foto: Republika/Prayogi
Pedagang menata cabai rawit merah di pasar induk Kramat Jati, Jakarta, Selasa (18/2).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA-- Harga cabai rawit merah di beberapa pasar tradisional di Kota Yogyakarta meningkat signifikan. Bahkan pada Kamis (27/2), harga komoditas tersebut mencapai Rp 60 ribu per kilogram. Harga tersebut naik tajam dari harga sepekan lalu yang hanya Rp 45 ribu sampai Rp 50 ribu per kilogram.

"Naik terus sebulan ini, sekarang sudah Rp 59 sampai Rp 60 ribuan per kilogram," kata Kartini, pedagang sayur di Pasar Kotagede, Yogyakarta.

Menurutnya, harga cabai rawit terus mengalami kenaikan tajam pasca hujan abu vulkanik hasil letusan Gunung Kelud tiga pekan lalu. Sebelumnya harga cabai rawait hanya sekitar Rp 20 ribu per kilogram. Bukan hanya cabai rawit merah yang mengalami kenaikan signifikan. Semua jenis cabai juga mengalami kenaikan. Cabai rawit hijau naik dari Rp 24 ribu per kilogram pekan lalu menjadi Rp 25 hingga 27 ribu pekan ini.

Harga cabai merah besar juga naik signifikan dari Rp 20 ribu per kilogram menjadi Rp 25 ribu. Begitupula harga cabai keriting hijau dari Rp 11 ribu menjadi Rp 17 ribu. "Banyak yang busuk katanya, jadi stoknya terbatas," katanya.

Harga komoditas lain justru cenderung stabil termasuk harga beras. Harga beras di Yogyakarta tidak mengalami kenaikan signifikan hanya naik sekitar Rp 100 per kilogramnya. Harga beras jenis Mentik Super stabil sebesar Rp 9.600 per kilogramnya. Jenis Mentik III seharga Rp 8.900 per kilonya dan Jenis IR Super sebesar Rp 8.500 per kilogramnya.

Beras setara kualitas Bulog berkisar Rp 7.000 per kilogramnya. Harga minyak goreng juga stabil tetap Rp 13 ribu untuk jenis kemasan dan Rp 11 ribu per liternya untuk curah. Harga telur ayam ras juga stabil di Rp 17.000 per kilogramnya.

Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pertanian (Disperindagkoptan) Kota Yogyakarta, Sri Harnani mengatakan, pihaknya sudah melakukan pemantauan akan kenaikan harga cabai tersebut. Menurut informasi pedagang, stoke cabai rawit agak terbatas sementara permintaan tinggi sehingga harga naik.

"Hujan abu kemarin mempengaruhi tanaman cabai busuk ditambah dengan curah hujan yang tinggi sehingga cabai panenan juga gampang busuk," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement