Kamis 27 Feb 2014 13:24 WIB

Gara-Gara Jersey Persib Berlogo PKS, Aher Mundur

Aher menjenguk Manajer Persib di rumah sakit
Foto: Dok/Aher Centre
Aher menjenguk Manajer Persib di rumah sakit

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) memutuskan untuk mundur sebagai Duta Persib. Hal ini terkait dengan adanya jersey klub sepakbola Persib berlogo Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang saat ini menjadi ramai diperbincangan di dunia maya.

"(Mundur) sejak saat itu, di twitter (menjadi ramai diperbincangan) saya resmi saja mundur," kata Ahmad Heryawan di Gedung Sate Bandung, Kamis.

Heryawan menegaskan keputusan dirinya mundur sebagai Duta Persib bukan keputusan emosional semata walaupun dirinya seorang pencinta Persib. "Bukan, supaya maslahat saja. Masa gubernur harus punya waktu, kan sulit gubernur harus punya waktu kemana-mana mempromosikan Persib," katanya.

Dirinya mengakui bahwa saat foto Jersey Persib tersebut diunggah di media sosial Twitter oleh @AHER_DEMIZ, banyak caci maki yang ditujukan terhadap dirinya. "Ada yang menyebut bangsat segala, masak gitu. Kan tidak sopan. Untuk supaya orang tidak buat buruk kemudian tidak keseleo nyebut goblok nyebut bangsat segala macam mending saya mundur saja," katanya.

Ia menambahkan ada upaya politisasi dari kasus Jersey Persib tersebut. "Masalah itu adalah urusan pribadi, kreativitas pribadi malah ditunjukkan ke saya. Justru ini politisasi kalau menurut saya. Justru yang membesar-besarkan itu lah yang mempolitisasi," katanya.

Sebelumnya beberapa hari lalu, akun twitter @AHER_DEMIZ mengunggah sebuah foto yang di dalamnya menampilkan Ahmad Heryawan dan seorang pria yang mengenakan kaos Jersey Persib Bandung bertuliskan PKS di dada kanan bagian atasnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement