REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiapkan anggaran Rp 300 miliar tangani bencana asap tahun ini. Anggaran ini akan digunakan sesuai kebutuhan.
Saat ini penanganan asap di Riau dilakukan dengan melakukan modifikasi cuaca. Upaya ini dilakukan dengan menggunakan dua pesawat Hercules C-130 dan enam pesawat Casa 212. Semua pesawat ini akan dioperasikan di Sumatera dan Kalimantan.
Kepala BNPB, Syamsul Maarif dalam siaran pers yang diterima Republika, Kamis (27/2) menyatakann bahwa 99 persen penyebab bencana asap adalah kebakaran. Artinya ada pelaku yang membakar lahan dan hutan. "Jika tidak ditindak maka akan berulang terus," katanya.
Pembukaan lahan pertanian dengan cara pembakaran banyak dilakukan di Sumatera dan Kalimantan, meskipun masih terkontrol. Namun untuk daerah gambut seperti di Riau yang ketebalannya hingga 10 meter kebakaran sulit untuk dipadamkan.
Sebagai langkah penegakan hukum, tahun 2013, Polri telah menetapkan 23 tersangka di Riau dan 16 tersangka di Kalimantan Tengah. Banyak faktor yang melatarbelakangi invidu atau kelompok membakar lahan dan hutan seperti ekonomi, sosial dan budaya.