REPUBLIKA.CO.ID, MALE — Arab Saudi dan Maladewa telah membuat kesepakatan bersama untuk memerangi ekstremisme dan terorisme dalam segala bentuk dan manifestasinya.
Di samping itu, kedua negara juga menggarisbawahi pentingnya meningkatkan kerja sama keamanan bilateral dalam memerangi pembajakan, perdagangan narkoba, dan pencucian uang.
Kesepakatan tersebut tertuang dalam maklumat bersama yang diumumkan di sela-sela kunjungan resmi Pangeran Salman ke Ibukota Maladewa, Male, Jumat (28/2) kemarin.
Putra Mahkota Kerajaan Saudi itu mengadakan pembicaraan luas dengan Presiden Maladewa, Abdulla Yameen Abdul Gayoom, yang baru terpilih dalam pemilu beberapa waktu lalu.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin ini membahas langkah-langkah untuk meningkatkan kerja sama bilateral di berbagai bidang. Di antaranya adalah mengenai rencana untuk memperkuat hubungan ekonomi antara Arab Saudi dan Maladewa.
Mereka juga menekankan pentingnya kedua negara mengambil kebijakan yang didasarkan pada prinsip-prinsip moderat dan toleransi dalam Islam.
Pada kesempatan yang sama, Abdul Gayoom mengucapkan terima kasih kepada Kerajaan Saudi karena telah memberikan dukungan kepada Maladewa untuk memenangkan keanggotaan Dewan HAM PBB untuk masa jabatan empat tahun yang dimulai sejak 2012.
“Kami juga berterima kasih atas dukungan yang diberikan Saudi menyusul bencana tsunami yang melanda Maladewa sepuluh tahun silam,” ujar Gayoom seperti dikutip dari Saudi Gazette, Sabtu (1/3).