Senin 03 Mar 2014 09:30 WIB

Budaya Baca dan Tulis

KH Didin Hafidhuddin
Foto: ROL/Sadly Rachman
KH Didin Hafidhuddin

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh : KH Didin Hafidhuddin

Sungguh sangat menarik sekali, pernyataan Syaikh Yusuf Qardlawi dalam  bukunya Ilmu Dalam Perspektif Sunnah. Jika Anda membaca dan membolak balik berbagai kitab suci berbagai agama, Anda tidak akan banyak menemukan dan mendapatkan teks-teks yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan.

Tetapi begitu Anda membaca Alquran, kitab suci kaum muslimin, Anda akan menemukan dan mendapatkan ratusan ayat yang berkaitan dengannya.

Demikian pula dalam sunnah Rasululullah saw,  terdapat berbagai petunjuk yang terkait secara langsung maupun tidak langsung dengan ilmu pengetahuan.

     

Bayangkan oleh kita semua, kaum muslimin, wahyu pertama yang diterima Rasululllah SAW yang jumlahnya lima ayat (Surat Al Alaq ayat 1 sd 5) terdapat enam (6) kata yang berkaitan secara langsung dengan ilmu pengetahuan. Yaitu iqra (dua kali), 'allama (dua kali), bil qalam (satu kali) dan maa lam ya'lam (satu kali). 

Ini mmenunjukkan betapa ajaran Islam mendorong umatnya untuk mencintai dan menguasai ilmu pengetahuan. Di mana dan kapan pun umat Islam berada, di situ ilmu pengetahuan dikembangkan. 

Bahkan Nabi SAW (Hadits Sahih) menyatakan secara tegas berangkatlah Anda setiap pagi untuk menjadi pengajar dan memberikan ilmu atau pencari dan penuntut ilmu atau pencinta ilmu atau pendengar ilmu. Dan jangan menjadi kelompok kelima, yang tidak masuk salah satu kelompok itu.

    

Ternyata ilmu pengetahuan yang benar yang bersumber dari Al Quran dan Sunnah, kemudian diwujudkan dalam perilaku keseharian yang benar, dalam semua dimensi kehidupan, akan menghantarkan pada keselamatan dan kejayaan umat.

Dan itu terbukti secara empirik dalam sejarah. Umat Islam mampu membangun peradaban tinggi, indah dan mulia sekaligus peradaban yang memanusiakan manusia, menjadi contoh dan panutan bagi umat lainnya.

Untuk menjadi umat dan generasi pencinta, penguasa dan pengamal ilmu, yang berujung pada lahirnya kembali peradaban Islam, ada dua kegiatan yang harus selalu dilakukan umat Islam, terutama generasi mudanya, yaitu membaca dan menulis.

Apabila dua kegiatan ini melekat dan membudaya pada struktur berfikir dan struktur rohani umat Islam, tidak akan ada lagi umat bodoh, yang terjerembab pada lumpur kehidupan yang tidak Islami.

    

Semoga Islamic Book Fair (IBF) yang tahun ini berlangsung 28 Februari hingga 9 Maret 2014 memberikan inspirasi sekaligus mendorong kaum muslimin untuk menjadikan membaca dan menulis sebagai sebuah keniscayaan sekaligus kebutuhan. Wallahu 'Alam bi Ash Shawab

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement