REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin mengatakan program Santri Menjadi Dokter yang telah dilaksanakan selama ini alumninya akan ditempatkan di pondok pesantren dan sekolah asal mereka.
"Sebelum rumah sakit Pratama selesai, untuk sementara ini mereka akan mengabdi di sekolah mereka berasal," kata Gubernur kepada wartawan usai menerima santri yang telah menyelesaikan kuliah Program Santri Jadi Dokter di Palembang, Selasa (4/3).
Lebih lanjut dia mengatakan, mereka untuk sementara mengabdi di pondok pesantren atau tempat sekolah mereka sekaligus membagikan ilmu yang didapat selama kuliah di Universitas Islam Negeri tempat santri itu menunut ilmu.
Untuk tahap pertama ini telah selesai 21 sarjana yang di antaranya mendalami ilmu farmasi, kesehatan masyarakat dan keperawatan, kata Gubenur. Memang, lanjut dia, pihaknya akan membangun Rumah Sakit Pratama dan nantinya para alumni tersebut akan dipekerjakan di rumah sakit tersebut.
Sebenarnya program Santri Menjadi Dokter itu dimulai pada 2007 yang saat itu dirinya menjabat sebagai Bupati Musi Banyuasin, Sumsel. Namun, program tersebut dilanjutkan kembali di Provinsi Sumsel sejak 2009 hingga sekarang, kata dia.
Program itu bekerja sama dengan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah dan Pemerintah Provinsi Sumsel mengirimkan siswa terbaik untuk menuntut ilmu di perguruan tinggi Islam tersebut. Sementara salah seorang alumni Andi Ihram mengatakan, pihaknya akan mengabdi ke tempat sekolah mereka berasal.
Untuk dirinya sendiri akan berbakti di MAN 3 Palembang dan akan membagikan ilmu ke sekolah yang juga menjadi percontohan tersebut. Sementara untuk jurusan ilmu kedokteran saat ini masih menyelesaikan program studi karena ada penjurusan tersendiri.