Kamis 06 Mar 2014 09:47 WIB

Perangko, Bagaimana Nasibnya Sekarang?

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Muhammad Hafil
Berbagai tipe perangko dari Eropa
Foto: Dreamstime.com
Berbagai tipe perangko dari Eropa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Eksistensi perangko tak mati meski kini banyak kemudahan dalam berkirim surat melalui elektronik. Perangko tetap eksis. Fungsinya pun kian luas dari pengiriman surat, nkomoditi dagang, hingga alat diplomasi.

Manajer Filateli PT Pos Indonesia Tata Sugiharta mengatakan sejak dulu desain perangko menjadi magnet bagi masyarakat mengoleksi perangko. Alhasil, masyarakat masih suka membeli perangko meski tidak digunakan untuk mengirimkan surat.

"Dulu memang perangko digunakan sebagai tanda pengiriman surat sudah lunas, makanya sejak dulu orang suka mengumpulkan," ujar Tata.

Dari segi materi, perangko juga bisa menjadi salah satu model berinvestasi yang cukup menjanjikan. Banyak orang yang bisa kaya raya dengan mengumpulkan perangko. Juru bicara Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Gatot S Dewa Broto mengatakan perangko bisa menjadi salah satu komoditi dagang.

Eksistensi perangko tak akan hilang lantaran hampir setiap tahun selalu ada lelang perangko. Peserta lelang umumnya berasal dari berbagai negara. Perangko bak barang mewah yang tak sedikit orang yang rela membayar mahal demi kepuasan memiliki perangko yang diinginkan.

Kebanyakan kolektor perangko juga yakin jika perangko yang dibeli dengan harga mahal itu akan semakin mahal dalam masa beberapa tahun mendatang.  Menurutnya, filatelis akan cenderung rela mengeluarkan uang berapapun jumlahnya demi memuaskan hobi mereka. 

Sementara, PT Pos tidak bisa mencetak ulang perangko ketika permintaan naik. Hal ini menjadikan perangko bisa menajdi komoditas dagang yang menjanjikan. "Mereka punya asumsi jika saat ini peranglo dibeli 100 juta, akan ada masa jika dibuka lelang lagi harganya akan bisa naik lagi," katanya.

Selain fungsi ekonomi, Gatot mengatakan perangko tetap eksis lantaran bisa menyampaikan misi diplomasi. Beberapa perangko didesain sebagai salah satu bukti hubungan bilateral. Dia mencontohkan desain perangko bergambar candi Prambanan dan gunung Fuji yang pernah diterbitkan pada tahun 2005 silam. Desain perangko ini sekaligus menjadi suatu symbol hubungan diplomasi antara Indonesia dan Jepang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement