Jumat 07 Mar 2014 05:49 WIB

Ratusan Mahasiswa Protes PLN Sumut

Perusahaan Listrik Negara/PLN (ilustrasi)
Foto: Antara/Zabur Karuru
Perusahaan Listrik Negara/PLN (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Ratusan mahasiswa menggelar unjuk rasa ke kantor PT Perusahaan Listrik Negara Sumatera Utara (Sumut) di Medan, Kamis, terkait dengan pemadaman listrik yang kini berlangsung dua hingga tiga kali dalam sehari.

Dalam aksi memprotes pemadaman listrik itu, massa mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) tersebut menggelar orasi, poster dan membakar ban bekas di depan gerbang kantor PLN Sumut Jalan Yos Sudarso, Medan.

Aksi unjuk rasa yang berlangsung sejak pukul 11.00 WIB itu bukan saja membuat karyawan PLN tidak bisa keluar dan masuk ke kantor mereka, tetapi juga menggangu kelancaran lalu lintas di sekitarnya.

Suasana saat berlangsungnya unjuk rasa sempat memanas, karena sejumlah mahasiswa yang berupaya menerobos masuk ke dalam kantor PLN dengan cara memanjat pagar dihadang oleh aparat kepolisan yang sebelumnya terlihat sudah bersiaga di kantor itu.

“Aksi ini akan terus dilakukan karena melihat sikap PLN yang tidak serius mengatasi krisis listrik yang dibuktikan dengan fakta bahwa bukannya pemadaman berkurang tetapi malah bertambah setiap hari,” kata koordinator aksi, M. Ikhsan Syahreza kepada wartawan.

Menurutnya, dalam satu hari terjadi tiga kali pemadaman listrik dengan lama waktu rata-rata tiga jam setiap kali pemadaman.

Ia menilai, pihak PLN gagal dalam melayani dan bahkan merugikan masyarakat.

“PLN bahkan ingkar janji karena janji pemadaman berakhir mulai November 2013, ternyata malah terus berlanjut hingga Maret 2014,” katanya.

Ironisnya pemadaman baik secara waktu dan frekuensi malah lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya.

Menanggapi aksi massa mahasiswa, Deputi Manager Distribusi Teknik P Siahaan, mengakui bahwa persoalan pemadaman masih belum bisa terselesaikan sempurna karena selain perbaikan pembangkit belum tuntas juga defisit yang cukup besar atau hingga 340 Megawatt (MW).

Pembangkit yang rusak itu adalah PLTU Labuhanangin sebesar 80 MW dan GT 2.2 Belawan 180 MW.

“Sesuai perhitungan, baru Senin 10 Maret 2014 kedua pembangkit tersebut akan dioperasikan lagi,”katanya.

Dia menambahkan, beberapa pembangkit yang harusnya pada tahun ini sudah dioperasikan yakni PLTU Naganraya dan PLTU Pangkalansusu, nyatanya tertunda lagi.

PLTU Naganraya, misalnya masih dalam proses uji coba dan PLTU Pangkalansusu, pembangunan jaringannya belum selesai.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement