REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- CEO Malaysia Airlines, Ahmad Jauhari Yahya, mengatakan pesawat Malaysia Airlines yang hilang kontak pada Sabtu (8/3) dinihari kemungkinan mendarat darurat di Cina. Namun, Yahya mengatakan hal tersebut baru sebatas spekulasi.
''Ada spekulasi bahwa pesawat yang hilang tersebut mendarat di Nanning, China. Kami sedang berusaha untuk mengkonfirmasi hal ini,'' kata Yahya dalam pernyataan resmi yang dimuat di akun Facebook resmi Malaysia Airlines pada Sabtu.
''Saat ini kami bekerjasama dengan tim SAR untuk mencari tahu lokasi pesawat tersebut,'' katanya.
Malaysia Airlines (MAS) mengatakan pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH370 kehilangan kontak dengan Pengawas Lalu Lintas Udara Subang sekitar Sabtu (8/3) dinihari pukul 02.40 waktu setempat.
Otoritas penerbangan Cina telah mengkonfirmasikan bahwa ada 160 warga negara China naik pesawat tersebut.
Pesawat meninggalkan Bandara Internasional Kuala Lumpur pada Sabtu pukul 12.41 waktu setempat. Pesawat diperkirakan akan mendarat di Beijing pada pukul 6.30 pada hari yang sama.