REPUBLIKA.CO.ID, Firman Siregar, satu dari tujuh warga negara Indonesia penumpang pesawat Malaysia Airlines MH370 yang masih hilang, berangkat ke Beijing untuk mulai bekerja di sebuah perusahaan minyak di negara tersebut.
JAKARTA--Bekerja di perusahaan minyak merupakan keinginan lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) itu, kata Wakil Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia, Hermono mengutip keterangan keluarga Firman yang saat ini menginap di rumah dinasnya di Kuala Lumpur.
"Firman berangkat ke Beijing untuk bekerja disebuah perusahaan minyak di negara tersebut," kata Hermono disela-sela pembukaan pelatihan bahasa Inggris dan Komputer yang digagas Edukasi Untuk Bangsa (EUB) di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur, Minggu.
Dia menjelaskan perkembangan informasi terkait penumpang pesawat MH370 asal Indonesia yang hilang kontak sejak bertolak dari bandara KLIA menuju Beijing, Sabtu (8/3).
Hermono menyampaikan informasi tentang sosok Firman diperoleh dari pihak keluarga yang saat ini sedang di Kuala Lumpur yang difasilitasi pihak Malaysia Airlines.
"Kakak Firman menjelaskan bahwa adiknya itu terbilang pandai dan merupakan lulusan dari ITB. Dan bekerja di perusahaan minyak merupakan keinginannya yang dinantikan," ungkap Hermono menerangkan informasi yang diterimanya dari pihak keluarga.
Ibunda Firman dan sepupunya, Minggu pagi sudah kembali ke Medan dan menunggu informasi selengkapnya dari Indonesia.
Sedangkan keluarga Firman yang bekerja di KBRI Meksiko rencananya akan berangkat ke Malaysia dan kemungkinan Senin (10/3) akan tiba di Kuala Lumpur.
"Saat ini, kakak dan kakak iparnya yang tetap berada di Malaysia. Mungkin besok akan tiba keluarganya yang bekerja di KBRI Meksiko," ungkap Hermono.
Tujuh WNI
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri melalui KBRI Kualalumpur melakukan koordinasi dan komunikasi seksama dengan Malaysia Airlines. KBRI juga menempatkan sejumlah pejabat dan petugas di bandar udara antarbangsa Kualalumpur (KLIA) untuk terus berkomunikasi dengan perusahaan itu dan memfasilitasi keluarga penumpang.
Kementerian Luar Negeri bersama KBRI Kualalumpur dan KBRI Beijing juga terus memantau upaya berbagai pihak menemukan pesawat tersebut.
WNI terdaftar sebagai penumpang pesawat tersebut adalah Firman Siregar (25 tahun), Lo Sugianto (47), Indra Suria Tanurisam (57), Chynthya Tio Vinny (47) dan Willy Surijanto Wang (53) serta dua orang terdaftar dengan nama Ferry Indra Suadaya, masing-masing berusia 42 dan 35 tahun.
Kementerian Luar Negeri menyatakan akan terus menjangkau dan berhubungan dengan keluarga ketujuh penumpang WNI tersebut mengenai perkembangan penanganan kejadian tersebut.