Senin 10 Mar 2014 20:06 WIB

Lima Spekulasi Terkait Hilangnya Pesawat Malaysia Airlines

Rep: Dessy Suciati Putri/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pesawat Malaysian Airline
Foto: kyodo news
Pesawat Malaysian Airline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menghilangnya pesawat Malaysia Airlines (MAS) secara tiba-tiba dan tanpa memberikan peringatan darurat masih menjadi misteri. Spekulasi-spekulasi terkait penyebab pesawat yang sudah tiga hari belum ditemukan ini pun bermunculan.

Dilansir dari The Star, hilangnya pesawat MAS dapat diakibatkan oleh adanya tindakan terorisme. Spekulasi adanya para teroris di dalam pesawat itu muncul dengan adanya dua penumpang pesawat yang ikut terbang menggunakan dua paspor curian.

Namun, para pejabat pun menyatakan belum ada bukti dan penjelasan terkait hal ini. Selain tindakan terorisme, adanya ledakan dalam pesawat juga masuk dalam lima teori ini.

Beberapa pilot dan ahli penerbangan mengatakan ledakan saat penerbangan dapat menjadi penyebab hilangnya pesawat itu. "Bisa jadi terjadi ledakan, sambaran kilat atau bahkan penghilangan tekanan udara yang parah," kata mantan pilot Malaysia Airlines yang menolak disebutkan namanya.

Spekulasi lainnya yakni terjadinya kesalahan tehnis. Spekulasi ini muncul setelah adanya laporan bahwa pesawat tersebut hendak kembali ke Kuala Lumpur. Para ahli pun mengatakan sebuah pesawat akan kembali atau yang disebut ATB yang berarti pesawat harus kembali ke bandara asal karena terjadi kerusakan.

Namun, jika hal itu terjadi, pilot akan melakukan panggilan darurat atau memberikan sinyal untuk kembali. CEO Malaysia Airlines Ahmad Jauhari Yahya mengatakan bahwa sistem Boeing 777 tersebut dapat menstel alarm. "Ketika terdapat pesawat yang kembali, pilot tidak akan dapat melanjutkan perjalanan seperti yang direncanakan," katanya.

Spekulasi berikutnya yakni pesawat tiba-tiba berhenti. Beberapa ahli menunjukan adanya kesamaan antara MAS dengan hilangnya pesawat Air France yang jatuh di Samudera Atlantik pada 2009 lalu.

Berdasarkan penelitian selama dua tahun terkait hilangnya pesawat Air France, disimpulkan bahwa kesalahan pilot juga dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan. Pilot bisa saja gagal mengembalikan auto pilot dari posisi stall. Stall merupakan posisi ketika pesawat berhenti terbang dan mulai jatuh.

Menurut penyelidikan, pilot yang tidak pernah dilatih untuk menerbangkan pesawat dalam mode manual pada ketinggian yang tinggi, akan berulang kali menaikkan pesawat ketika mereka seharusnya menurunkannya. Kondisi itu menyebabkan pesawat berada dalam keadaaan stall.

Spekulasi terakhir yakni kesalahan pilot. Beberapa ahli mengatakan disorientasi pilot mungkin bisa jadi penyebab kecelakaan. Pilot bisa saja mengganti posisi pesawat menjadi autopilot dan tanpa disadari pesawat itu pergi entah  ke mana.

Namun kemungkinan ini masih dibantah oleh para ahli karena jika terjadi maka pesawat akan telah terdeteksi oleh radar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement