Senin 10 Mar 2014 20:18 WIB

Seorang Warga Tewas Akibat Kebakaran Lahan Riau

Kebakaran terjadi lahan kebun kelapa sawit terlihat dari udara di Kabupaten Pelalawan, Riau, Kamis (27/6). Kebakaran lahan dan hutan di Provinsi Riau masih terjadi setelah sepekan tanggap darurat asap diberlakukan.
Foto: Antara/Topan Ali
Kebakaran terjadi lahan kebun kelapa sawit terlihat dari udara di Kabupaten Pelalawan, Riau, Kamis (27/6). Kebakaran lahan dan hutan di Provinsi Riau masih terjadi setelah sepekan tanggap darurat asap diberlakukan.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Kebakaran lahan di Provinsi Riau merenggut nyawa seorang warga Desa Sungai Gayung Kiri, Kecamatan Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti.

"Korban bernama Muhammad Adli berusia 63 tahun, mengalami luka bakar di punggung, diduga akibat terjatuh di lahan gambut yang terbakar," kata Kapolres Kepulauan Meranti, Ajun Komisaris besar Zahwani Pandra Arsyad, Senin.

Jasad korban pertama kali ditemukan seorang warga yang juga merupakan Bendahara Desa Sungai Gayung, Rauwil Lisan (26). Saksi mengatakan, korban ditemukan tertelungkup di pinggir jalan lintas Kampung Tengah dekat Desa Sungai Gayung Kiri, Kecamatan Rangsang, Sabtu (8/3) siang.

"Saat ditemukan, kondisinya sudah meninggal dunia, ada luka bekas terbakar di punggung dekat pinggang dan sedikit di tangan," katanya.

Berdasarkan identitas yang didapat, korban bernama Muhammad Adli, lahir di Bone 12 Desember 1951, alamat Jalan Delima Nomor 102, RT 04/RW 02, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Tanjungpinang Barat, Meranti.

Kapolres mengatakan, di lokasi kejadian, terdapat sepeda motor jenis Jupiter warna biru plat merah bernomor polisi BM 3306 D milik korban. Diperkirakan, korban jatuh lemas ke dalam lahan gambut sekitar jalan saat mengendarai sepeda motor.

"Dan bagian badan yang terbakar itu diperkirakan akibat kebakaran lahan di tempat kejadian," katanya.

Kepolisian, kata dia, juga telah mengambil tindakan dengan memeriksa saksi-saksi untuk kepentingan penyelidikan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement