REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta adanya penambahan personil di jajaran Polri. Tetapi, personil yang ditambah tak hanya laki-laki, tetapi juga perempuan. Menurutnya, penambahan personil polwan dibutuhkan. Apalagi sifat kejahatan yang semakin kompleks saat ini memerlukan proteksi untuk kaum perempuan dan anak-anak.
Ia mengatakan, pemerintah punya ambisi untuk meningkatkan jumlah personil kepolisian secara signifikan. Sasaran penambahan Polri adalah 50 ribu ribu personil. Harapannya, rasio antara satu orang anggota Polri terhadap jumlah masyarakat yang harus dilindungi, diayomi, dan dilaksanakan itu menjadi lebih baik.
"Kalau tidak seimbang, terlalu sedikit jumlah personil Polri, sementara jumlah masyarakat yang harus diayomi, dilindungi, dan dilayani tadi sangat besar, tugas itu tentu tidak bisa dilaksanakan secara efektif,” ujarnya.
SBY mengingatkan, peningkatan jumlah personel TNI dan Polri, menambah alutsista, meningkatkan kemampuan melalui pendidikan dan pelatihan, dan sebagainya itu anggarannya tidak sedikit. Bahkan untuk alutsista TNI Darat, Laut, dan Udara sangat besar.
Karenanya, SBY berpesan, agar penambahan personil tersebut direncanakan dengan baik. Pemerintah tidak ingin terlalu banyak pengeluaran di sektor tersebut sehingga bisa mengganggu porsi lainnya yang juga penting. Seperti peningkatan kualitas hidup masyarakat, pendidikan, kesehatan dan lain-lain.