Rabu 12 Mar 2014 11:08 WIB

PM Yordania: Israel Bertanggung Jawab Atas Pembunuhan Hakim Yordania

Bendera Yordania (ilustrasi)
Bendera Yordania (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Perdana Menteri Yordaniaia Abdullah Ensour, Selasa (11/3), mengatakan Pemerintah Israel bertanggung jawab atas pembunuhan seorang hakim Yordaniaia pada Senin di perbatasan Yordaniaia-Israel, kata media lokal.

"Pemerintah Yordaniaia menganggap Pemerintah Israel sepenuhnya bertanggung jawab atas kejahatan keji ini," kata Ensour dalam satu pertemuan di parlemen.

Ia menyatakan Israel setuju untuk membentuk satu komite bersama dengan Yordaniaia guna melakukan penyelidikan mengenai pembunuhan hakim tersebut. Ia mengatakan reaksi Yordaniaia atas peristiwa itu akan tergantung atas hasil penyelidikan tersebut.

Perdana Menteri itu menambahkan "alasan Israel tidak bisa membenarkan" pembunuhan hakim tersebut, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu.

Kantor perdana menteri Israel pada Selasa mengeluarkan satu pernyataan, dan mengatakan Israel "menyesalkan tewasnya hakim itu di tempat penyeberangan Jembatan Allenby".

"Israel menyesalkan tewasnya Hakim Ra'ed Zeiter kemarin (Senin) di Jembatan Raja Hussein (Allenby) dan menyampaikan simpatinya kepada rakyat dan Pemerintah Yordaniaia," kata pernyataan itu.

Ra'ed Zeiter, Hakim Yordaniaia yang berusia 38 tahun dan pergi untuk mengunjungi keluarga Palestinanya di Nablus pada Senin, ditembak hingga tewas oleh tentara Israel di terminal Jembatan Allenby --yang menghubungkan Yordaniaia dengan Tepi Barat Sungai Yordania.

Laporan yang bertentangan mengenai peristiwa itu telah memicu ketegangan antara Israel dan Yordaniaia.

Pasukan Pertahanan Israel, Selasa, menyatakan Zeiter "berusaha merampas senjata seorang prajurit dan prajurit tersebut "merasa nyawanya terancam". Zeiter pertama ditembak di tubuh bagian bawah lalu ditembak lagi setelah ia diduga menyerang seorang prajurit dengan menggunakan potongan besi.

Namun media Yordaniaia, dengan mengutip seorang saksi mata, menyatakan prajurit itu mendorong Zeiter, sehingga memicu pertengkaran yang berakhir dengan dibunuhnya Zeiter oleh prajurit tersebut.

Saksi mata itu menyatakan Zeiter tak pernah berusaha mencuri senjata prajurit Yahudi tersebut.

Protes mengenai peristiwa itu terjadi di Yordaniaia. Pemrotes bahkan menyerukan pembatalan kesepakatan perdamaian 1994 antara Israel dan Yordaniaia.

Para pejabat Yordaniaia mengatakan mereka akan mendorong sampai terungkap apa yang sebenarnya terjadi di terminal tersebut.

Menteri Negara Yordaniaia Urusan Media Mohammad Momani pada Senin mengatakan Amman sedang menunggu hasil dari penyelidikan akhir dan kemudian akan memutuskan bagaimana akan bertindak. Ia mengatakan Pemerintah Yordaniaia "akan melakukan tindakan terhadap mereka yang terlibat dalam pembunuhan hakim itu".

sumber : Antara/Xinhua/Oana
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement