REPUBLIKA.CO.ID,LONDON -- Rusia mengaku menghormati keputusan warga di Krimea untuk melakukan referendum. Pernyataan itu dilontarkan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menjelang referendum yang akan digelar pada Minggu.
Dilansir dari BBC, Menteri Luar Negeri Rusia dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat menggelar pembicaraan terkait krisis yang terjadi di Ukraina di London. Meskipun begitu, Lavrov mengatakan bahwa Rusia dan Amerika Serikat tidak memiliki kesamaan visi terkait krisis di Ukraina itu.
Warga Krimea sendiri akan melakukan voting untuk memutuskan apakah akan bergabung dengan Rusia atau meninggalkan Ukraina. Langkah ini pun dikecam oleh banyak negara. Sedangkan, AS sendiri telah memperingatkan Moskow terkait langkah ini.