REPUBLIKA.CO.ID, DUMAI -- Warga Kota Dumai, Riau, Sabtu malam (15/3), melakukan sujud syukur karena hujan turun dengan curah sedang. Hujan menguyur daerah tersebut setelah hampir dua bulan mengalami musim kemarau.
"Syukur Alhamdulillah kita masih diberikan anugerah hujan malam ini yang membuat sedikit suasana segar dan sejuk dari kabut asap," ujar Yunita Rahma, sorang warga Jalan Sukajadi, Dumai, sembari melakukan sujud syukur atas turunnya hujan.
Meski hujan berlangsung singkat sekitar 20 menit, namun warga kota tersebut sangat gembira menyaksikan air dari langit turun dengan derasnya sembari membuka pintu rumah mereka.
Mendapat rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa atas turunnya hujan, warga setempat pun ramai-ramai bersyukur dan menyambut sukacita dengan menggelar sujud syukur di tengah derasnya hujan.
"Sejak kemarau dan udara berkabut asap, kami jarang sekali buka pintu karena punya anak kecil. Tetapi hujan sebentar ini telah membuat udara menjadi segar dan suasana sejuk malam hari," ucapnya.
Hal yang sama juga diungkapkan Irman, warga lainnya yang mengaku sangat menanti hujan karena membuat udara buruk akibat kebakaran hutan dan lahan di Riau, sementara air sumur rumah sudah kering karena memasuki musim kemarau.
"Mudah-mudahan hujan ini bertanda baik dan menghilangkan kabut asap serta mendatangkan kembali air sumur yang sudah kering," katanya.
Warga juga berharap musim kemarau panjang yang sudah melanda daerah ini dalam dua bulan belakangan, dapat segera berakhir.
"Kita harapkan juga kebakaran lahan bisa padam dengan turunnya hujan yang hampir merata di semua wilayah Dumai," ujarnya.
Sebelumnya, pemerintah setempat telah menggelar sholat sunnah Istisqa secara berjamaah untuk meminta diturunkannya rahmat Tuhan berupa hujan dan mengakhiri bencana kabut asap pekat sebagai dampak kebakaran hutan dan lahan.