REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komunitas tilawah Alquran One Day One Juz (ODOJ) akan diluncurkan secara resmi pada 4 Mei 2014 di Masjid Istiqlal. Acara akan dimulai pukul 07.00 hingga 17.00 WIB.
Koordinator ODOJ Pusat Ricky Adrinaldi mengatakan acara ODOJ akan launching sebagai komunitas resmi yang berbadan hukum dengan status perkumpulan terdaftar. Saat ini masih dalam proses.
Selain menjadi ajang silaturrahmi seluruh anggota di Indonesia, pada kesempatan itu juga akan dideklarasikan Alquran dan sosialisasi gerakan 'one day one juz' (satu hari satu juz) secara nasional. Tidak kalah menarik, akan ada pemecahan rekor Muri pembacaan tilawah oleh 30 ribu orang.
Ustaz Yusur Mansyur direncanakan akan mengisi tausiyah. Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar juga dijadwalkan hadir.
"Pesan yang ingin disampaikan adalah membumikan Alquran dengan promosi yang agresif," ujar Ricky saat ditemui di Masjid Al-Ikhlas, Jati Padang, Jakarta Selatan, Ahad (16/3).
ODOJ bermula sejak September 2013 seusai Ramadhan. Para anggotanya adalah mereka yang mempunyai aplikasi Blackberry Messanger (BBM) dan Whatsapp (WA). Ke depannya, Ricky mengaku akan menyosialisasikan penggunaan pesan singkat (sms).
Satu kelompok berisi 30 orang dengan satu admin. Admin bertugas mengatur kelompoknya, mulai dari membagi juz yang akan dibaca hingga menginformasikan juz yang telah dibaca.
Ricky menyadari komunitas online sangat dinamis. Karena itu ODOJ bukan hanya mengaji, tapi juga ada tausiyah untuk memotivasi sehingga anggota istiqomah membaca Alquran.
Sampai saat ini tercatat 86 ribu orang sebagai anggota ODOJ. Komunitas ini bahkan mencapai hingga ke luar negeri. Di Australia ada 19 grup, Qatar lima grup, Jepang, Hongkong dan Taiwan 20 grup, dan Amerika empat grup.
Siapa saja boleh bergabung dengan komunitas ini. Ada yang berusia delapan sampai 67 tahun. Namun, rata-rata berusia antara 20-35 tahun. Sebanyak 70 persen didominasi perempuan.
Ricky mensyaratkan tiga hal bagi mereka yang ingin bergabung di ODOJ. Tidak perlu fasih membaca Alquran, namun memiliki kemampuan membaca Alquran. Mereka juga harus punya komitmen untuk menyelesaikan bacaan dan perangkat komunikasi yang selalu aktif.
"Melalui media sosial, para anggota saling menyemangati. Kini slogan kami bukan lagi memanfaatkan waktu luang, tapi meluangkan waktu untuk mengaji," ujar Ricky.