Selasa 18 Mar 2014 19:46 WIB

Pencarian MH370 Diperluas Tapi Hasil Nihil, Lalu di Mana?

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bilal Ramadhan
Keluarga salah satu penumpang pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370, Surti Dahlia, menunjukkan surat izin mengemudi (SIM) internasional keluarganya yang turut menjadi korban.
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Keluarga salah satu penumpang pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370, Surti Dahlia, menunjukkan surat izin mengemudi (SIM) internasional keluarganya yang turut menjadi korban.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Cina mengerahkan 21 satelitnya untuk melakukan pencarian Malaysia Airlines MH370 di wilayahnya. Sementara, Australia mengaku telah mempersempit wilayah pencariannya namun pihaknya masih melakukan pencarian di perairan yang luasnya seukuran dengan Spanyol dan Portugal.

Cina telah mulai pencarian di koridor utara. "Sesuai dengan permintaan Malaysia, kami mengerahkan satelit dan radar untuk mencari di seluruh wilayah Cina di koridor utara dimana pihak Malaysia mengatakan kemungkinan pesawat tersebut telah terbang ke wilayah itu," kata juru bicara kementerian luar negeri Hong Lei.

Dilansir dari Reuters, Malaysia mengatakan pihaknya telah berunding dengan AS dan menteri-menteri Cina terkait pencarian hilangnya MAS. Misi pencarian ini melibatkan 26 negara yang wilayah cakupannya meliputi Asia dari Laut Kaspia hingga Samudera Hindia Selatan.

Pihak penyidik sendiri meyakinkan bahwa dibalik hilangnya pesawat ini, ada seseorang yang telah mengendalikan dan mengalihkan pesawat tersebut. Orang itu diyakini memiliki pengetahuan tentang Boeing 777-200ER dan navigasi komersial.

Namun, sejauh ini, menurut sumber dari pihak berwenang dari Cina dan keamanan negara Barat, pemeriksaan latar belakang setiap penumpang pesawat itu pun belum menunjukan adanya motif yang berhubungan dengan pembajakan ataupun tindakan kriminal lainnya, atau bahkan yang berkaitan dengan politik.

Sedangkan, Australia sendiri memimpin pencarian di wilayah selatan. Pihaknya mengatakan telah melakukan pencarian berdasarkan data satelit dan analisa cuaca. "Pencarian ini sama halnya seperti mencari jarum ditumpukan jerami," kata John Young, general manager divisi tanggap darurat dari otoritas keselamatan maritim Australia (AMSA).

"Pesawat itu bisa saja pergi ke arah utara atau selatan, dan jika mengarah ke selatan, ini merupakan perkiraan terbaik dari AMSA untuk melakukan pencarian," tambahnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement