REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKARAYA -- Gubernur Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang memilih meninjau longsor yang memutuskan jalan trans Kalimantan dibandingkan jadi juru kampanye dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Kalimantan Selatan, Rabu (19/3).
Sebenarnya izin dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sudah ada untuk menjadi Jurkam PDIP di Kalsel, tapi terputusnya jalan trans kalimantan itu perlu mendapat penanganan segera, katanya di Palangka Raya.
"Keberadaan dan fungsi jalan tersebut sangat penting karena menghubungkan Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kotawaringin Barat. Itulah kenapa saya lebih memilih meninjaunya longsor tersebut," katanya.
Teras Narang merupakan kader PDI Perjuangan yang bergabung sejak 1999 dan sekarang fungsionaris partai untuk wilayah Kalteng dinobatkan sebagai salah satu jurkam partai pimpinan Megawati Soekarno Putri tersebut.
Dia mengatakan, pembatalan menjadi jurkam di Kalsel tersebut sudah disampaikan dan disambut baik Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP, karena penanganan darurat terhadap putusnya jalan trans Kalimantan itu jauh lebih penting membantu masyarakat.
"PDIP itu partai yang mengutamakan kepentingan masyarakat, sehingga pembatalan jadi jurkam justru diapresiasi bahkan didorong agar segera mengambil langkah-langkah darurat serta cepat menangani putusnya jalan trans Kalimantan tersebut," katanya.
Gubernur didampingi sejumlah satuan kerja perangkat daerah di lingkungan Kalteng saat meninjau longsor yang memutuskan hubungan jalan trans Kalimantan. Perjalanan darat kini membutuhkan waktu 6,5 jam melalui jalan tersebut.
Pemerintah sedang berupaya memfungsikan secara darurat agar jalan trans Kalimantan itu tetap dapat dilalui transportasi pengangkut barang yang menjadi kebutuhan di beberapa kabupaten setempat.
"Saya masih dalam perjalanan dan sedang berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait kondisi terbaru jalan trans Kalimantan yang terputus tersebut," kata orang nomor satu di provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai" itu.
Ruas jalan Trans Kalimantan yang menghubungkan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur dengan Kotawaringin Barat, Selasa (18/3), terputus akibat diterjang banjir.