REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo melantik 180 kepala sekolah tingkat Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) dan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) hasil seleksi dan promosi terbuka atau lelang jabatan.
"Proses lelang jabatan ini tidak menyalahi aturan karena semuanya dilakukan secara terbuka. Sama seperti lelang jabatan lurah dan camat yang kita lakukan sebelumnya," kata Jokowi, sapaan akrab Joko Widodo, usai pengukuhan tersebut di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (21/3).
Menurut Jokowi, nantinya para kepala sekolah yang telah dikukuhkan tersebut akan dievaluasi setiap enam bulan. Jika tidak memenuhi ketentuan, maka ada kemungkinan akan dimutasi.
"Proses lelang jabatan kepala sekolah ini sudah sesuai dengan aturan yang ada. Lagi pula, kita tidak menunjuk langsung para pejabat tersebut, tetapi berdasarkan seleksi, terbuka lagi," ujar Jokowi.
Kepada kepala sekolah, Jokowi berpesan agar lebih fokus terhadap kegiatan belajar mengajar di sekolah, bukan malah menomorduakannya dan lebih mengurusi proyek-proyek.
"Kepala sekolah harus konsentrasi pada manajemen kegiatan belajar mengajar. Artinya, jangan malah sibuk dengan mengurusi proyek, dan kegiatan belajar mengajar diabaikan," tutur Jokowi.