Jumat 21 Mar 2014 21:00 WIB

AS-Rusia Saling Jatuhkan Sanksi

Rep: Gita Amanda/ Red: Mansyur Faqih
Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) menjabat tangan Presiden AS Barack Obama saat hadir di G-20 di St Petersburg, Rusia.
Foto: AP
Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) menjabat tangan Presiden AS Barack Obama saat hadir di G-20 di St Petersburg, Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Barack Obama menaikan meningkatkan tekanan dalam konfrontasi Timur-Barat atas Crimea. Obama menargetkan beberapa sekutu politik dan bisnis terdekat Presiden Rusia Vladimir Putin dengan sanksi pribadi.

Perpanjangan larangan visa dan pembekuan aset dalam lingkaran orang-orang terdekat Putin dilakukan setelah Moskow mengkonsolidasikan aneksasi Semenanjung Laut Hitam. Kamis lalu, pasukan Rusia juga telah mengambil alih tiga kapal perang Ukraina.

Juru bicara Ukraina mengatakan, Rusia mengambil alih kapal dengan menggunakan granat dalam satu insiden serangan. Kiev juga mengatakan, telah mulai menarik pasukan penjaga perbatasan yang terkepung dengan pasukan pro-Rusia di Crimea.

Sekitar 20 nama telah ditambahkan ke dalam daftar hitam AS. Termasuk di antaranya bankir Kremlin Yuri Kovalchuk dan Bank Rossiya-nya, pengusaha minyak dan komoditas utama Gennady Timchenko dan saudara-saudaranya Arkady dan Boris Rotenberg, serta kepala staf dan wakil staf Putin, kepala intelijen militer dan kepala kereta api.

Sebuah pernyataan yang dikeluarkan Departemen Keuangan AS menyatakan, Timchenko adalah salah satu pendiri Bunvor. Gunvor merupakan perusahaan independen dunia dalam bidang perdagangan komoditas, yang melibatkan pasar minyak dan energi.

"Kegiatan Timchenko di sektor energi langsung berkaitan dengan Putin. Putin memiliki investasi di Gunvor dan mungkin memiliki akses dana ke Gunvor," ungkap pernyataan.

Namun Putin membantah hubungan apa pun dengan Gunvor di masa lalu. Perusahaan perdagangan minyak yang berbasis di Swiss itu mengatakan, Putin tak memiliki saham di Gunvor. 

Menurut perusahaan, informasi itu salah dan keterlaluan. Pernyataan juga mengatakan, Timchenko telah menjual 43 persen saham Gunvor untuk kepala eksekutifnya Torbjorn Tornqvist. Penyerahan saham yang dilakukan Rabu (19/3), sebagai bagian dari rencana darurat.

Washington mengumumkan sanksi putaran pertama terhadap 11 orang Rusia dan Ukraina berlaku Senin. Seorang pejabat AS mengatakan, membekukan aset Bank Rossiya senilai 10 miliar dolar.

Moskow pun membalas dengan mengumumkan sanksi terhadap politisi senior AS. Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan, tindakan AS seperti bumerang bagi negeri Paman Sam itu.Sejumlah pejabat AS juga masuk dalam daftar sanksi Rusia. Antara lain calon presiden Senator AS John McCain, pemimpin mayoritas Senat Harry Reid, ketua kongres John Boehner, dan wakil penasihat keamanan nasional presiden Ben Rhodes.

Menanggapi tindakan Rusia, para anggota parlemen AS menertawakan sanksi dan memperlakukannya sebagai 'lencana kehormatan'. McCain bahkan menanggapinya dengan sarkasme. "Saya kira ini berarti tak bisa lagu liburan musim semi di Siberia, saham Gazprom saya hilang, dan rekening bank rahasia saya di Moskow beku," katanya.

sumber : AP/Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement