REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Sebiji gol bisa sangat menentukan dalam industri sepak bola. Sebiji gol bisa membuat sebuah klub meraup keuntungan besar sekaligus membuat klub lain merugi.
Hal itu diungkapkan General Manager Juventus, Giuseppe Marotta. Ia mengaku masih sakit hati dengan sebiji gol Wesley Sneijder ke gawang La Vecchia Signora pada laga pamungkas penyisihan grup Liga Champions musim ini.
"Gol itu membuat kami rugi 25 juta euro (Rp 393 miliar)," ungkap Marotta seperti dilansir Corriere dello Sport.
Sneijder mencetak gol semata wayang Galatasaray pada menit-menit akhir laga kontra Juventus di Turk Telkom Arena, Istanbul, pertengahan Desember lalu. Akibat gol tersebut, Juventus kehilangan tiket lolos ke babak 16 besar Liga Champions.
Gol tersebut sekaligus memupuskan harapan pasukan Si Nyonya Tua untuk kembali berjaya di Eropa. Kekalahan Juventus di Istanbul terbilang mengejutkan. Ini mengingat performa impresif skuat asuhan Antonio Conte di liga domestik.
"Sebuah klub sepak bola harus siap menghadapi kejutan di lapangan," ujar Marotta.
Menurut Marotta, gol Sneijder telah menghancurkan target finansial Juventus musim ini. Tak berlaga di fase knockout Liga Champions, kata dia, telah membuat pertumbuhan finansial timnya sangat lambat.
"Pertumbuhan finansial kami sangat lambat dibanding klub-klub Eropa terutama klub-klub Inggris," paparnya.
Beruntung, klub yang berbasis di Turin itu memiliki stadion pribadi, Juventus Stadium. Meski baru mencatatkan rata-rata kedatangan penonton di bawah 50 persen kapasitas sejauh ini, stadion tersebut berperan besar dalam menopang ekonomi klub.
"Stadion baru telah meningkatkan pendapatan kami," kata dia.
==========
Piala Dunia 2014 Brasil sudah di depan mata. Republika Online (ROL) membuka ruang bagi ROLers mengirimkan naskah seputar Piala Dunia untuk dimuat dalam rubrik 'Kata Mereka' pada kanal Piala Dunia Republika Online. Kirimkan naskah ROLers ke [email protected].
Ikuti Whatsapp Channel Republika