REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Harapan quadruple Manchester City sirna dalam sepekan. Setelah menjuarai Piala Capital One, skuat asuhan Manuel Pellegrini tersingkir dari Piala FA dan Liga Champions secara beruntun.
Pellegrini tak memungkiri dua kegagalan beruntun itu cukup mengganggu atmosfer kamar ganti tim. Ia bahkan sempat khawatir hasil negatif di dua ajang tersebut menular ke Liga Primer Inggris.
"Sangat berat kembali ke Liga Primer dalam posisi seperti itu," ujar Pellegrini seperti dilansir laman BBC.
Di tengah momen sulit tersebut, Pellegrini mendapat dua kabar gembira sekaligus. Yang pertama adalah kemenangan timnya atas Hull City. Pasukan the Citizens berhasil menang meski hanya bermain dengan 10 pemain akibat kartu merah Vincent Kompany.
Kedua, pimpinan klasemen sementara, Chelsea, tergelincir di tangan Aston Villa. Tumbangnya Chelsea membuat City kembali berada di atas angin dalam persaingan menuju juara Liga Primer. City kini hanya terpaut enam angka dan memiliki tiga laga tunda yang belum dimainkan.
Artinya, Kompany dan kawan-kawan berpeluang menyalip Chelsea dengan keunggulan tiga poin jika mampu menyapu bersih semua laga tersisa. Menjadi tim paling berpeluang menjuarai liga menghadirkan ujian mentalitas dalam mengatasi tekanan bagi skuat the Citizens.
Ujian pertama datang dari Fulham pada Sabtu (22/3) malam ini. Bermain di Etihad, tiga poin penuh adalah harga mati yang harus didapatkan. "Saya percaya sepenuhnya pada para pemain dan tim," tegas Pellegrini.
Hanya, Pellegrini harus mewaspadai kebangkitan Fulham di tangan Felix Magath. Pasukan the Cottagers baru saja mendapatkan kemenangan pertama dalam 11 laga terakhir. Fulham akan berjuang mati-matian demi menghindar dari zona degradasi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika