Senin 24 Mar 2014 16:28 WIB

Keluarga Berharap Kasus Fransisca Yovie Jadi Pembelajaran

  Tersangka diteriaki warga saat reka ulang kasus pembunuhan Fransisca Yovie, di Jl Cipedes, Bandung, Kamis (22/8).   (Republika/Edi Yusuf)
Tersangka diteriaki warga saat reka ulang kasus pembunuhan Fransisca Yovie, di Jl Cipedes, Bandung, Kamis (22/8). (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pihak keluarga berharap kasus pembunuhan keji dan sadis yang dilakukan oleh terdakwa Wawan dan Ade Ismayadi terhadap Fransisca Yovie (Branch Manager PT Venera Multi Finance) bisa menjadi pembelajaran bagi masyarakat Indonesia.

"Kami ingin ini menjadi pembelajaran bagi semuanya, jangan sampai ada korban lain," kata kakak kandung Fransisca Yovie, yakni Elfie, usai persidangan di Gedung Pengadilan Negeri Bandung, Senin.

Ia menghormati keputusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bandung yang memberikan vonis mati terhadap terdakwa Wawan.

"Kami ngak dendam. Apa yang diputuskan akan Kita hormati. Vonis ini justru harus jadi pembelajaran buat dia agar bertobat kepada Tuhan dan tidak mengulangi perbuatan yang sama," kata dia.

Kekecewaan yang masih dirasakan oleh dirinya dan keluarga hingga saat ini, kata Elfie, ialah hilangnya nyawa adik bungsunya tersebut.

Ketika ditanyakan apakah vonis hukuman penjara seumur hidup untuk terdakwa Wawan sudah pantas, Elfie menyerahkan penilaian tersebut kepada masyarakat.

"Pantas atau tidaknya itu masyarakat yang akan menilai. Kami hanya ingin jadi pembelajaran jangan sampai ada korban lain," katanya.

Selain itu, lanjut Elfie, pihak keluarga juga menyerahkan sepenuhnya kepada Tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) apakah akan mengajukan langkah banding atas vonis tersebut atau tidak.

"Urusan banding dan sebagainya itu semuanya ada di tangan jaksa," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement