REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM-- Ban 34 kendaraan milik orang Palestina dikempiskan pada Senin pagi di Permukiman Palestina Beit Hanina di Jerusalem Timur, di tengah serangan lain Price Tag di kota tersebut, demikian konfirmasi polisi kepada Xinhua.
Serangan Price Tag adalah tindakan pengrusakan yang dilakukan terhadap orang Palestina dan harta mereka, dan dilakukan oleh ekstremis sayap-kanan Yahudi. Serangan itu meliputi pembakaran mobil, penebangan pohon zaitun dan pembuatan gambar dengan semprotan cat "Price Tag" serta slogan rasis di tembok rumah orang Palestina.
"Kami terkejut, ini adalah daerah yang tenteram dengan hubungan bertetangga yang baik," kata Hussam, seorang warga permukiman tersebut ke jejaring berita Ynet, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin petang.
"Seseorang berusaha merusak jalinan kehidupan di sini," ia menambahkan.
Itu adalah untuk kedua kali Beit Hanina, permukiman terbesar orang Arab di Jerusalem, telah dijadikan sasaran serangan Price Tag selama satu tahun belakangan. Pada Juni lalu, 21 kendaraan dirusak dan tulisan bernada kebencian disemprotkan dengan menggunakan cat di tembok. Polisi "melakukan penyelidikan" tapi tak ada tersangka yang ditangkap.
Menurut data yang disiarkan oleh PBB pada Februari, jumlah serangan terhadap orang Palestina hampir naik empat kali lipat dalam delapan tahun belakangan, naik dari 115 pada 2006 jadi 399 pada 2013. Namun, tuntutan hanya diajukan untuk 8,5 persen kasus Price Tag.