REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, mencatat seluruh jembatan atau sebanyak 200 jembatan gantung di sejumlah kecamatan dalam kondisi rusak dan membahayakan keselamatan masyarakat.
"Ada 200 jembatan, rusak berat 40 persen, rusak ringan dan sedang 60 persen," kata Kepala Bidang Permukiman dan Prasarana Wilayah Daerah, Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya, Kabupaten Garut, Ahmad Mulyana di Garut, Senin (24/3).
Ia menuturkan, jembatan kondisi rusak berat seperti sebagian tali sudah putus, kondisi lantainya sudah berlubang sehingga membahayakan warga yang melintasi jembatan itu.
Sedangkan jembatan yang rusak sedang dan ringan, lanjut dia, tali jembatan nyaris putus dan sebagian material bangunan jembatannya sudah rapuh.
"Jembatan yang rusak berat itu talinya sudah putus, lantainya sudah bolong dan sangat memabahayakan masyarakat," katanya.
Ia mengungkapkan, Pemerintah Kabupaten Garut sementara belum mampu memperbaiki seluruh kondisi jembatan gantung yang rusak itu karena terbatas anggaran.
Pemerintah, kata dia, cukup terbantu dengan gotong royong masyarakat dengan dana swadaya memperbaiki jembatan gantung yang rusak.
"Karena memang masyarakat butuh, jadi masyarakat tanggung jawab melakukan pemeliharaannya," kata Ahmad.
Sementara Pemerintah Kabupaten Garut, kata dia, baru bisa mengalokasikan anggaran perbaikan untuk lima sampai tujuh jembatan gantung setiap tahunnya.
"Kita juga memperhatikan memberikan bantuan semampunya, sekarang baru bisa lima sampai tujuh jembatan setiap tahun," katanya.