REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Direktur APRIL Indonesia Kusnan Rahmin, yang merupakan induk usaha PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) menyatakan telah memberlakukan kebijakan no-burn policy (kebijakan pembukaan lahan tanpa bakar) sejak perusahaan beroperasi.
"Kami tidak akan membakar lahan untuk pengembangan Hutan Tanaman Industri (HTI). Hasil dari HTI yang berupa serat kayu akan dimanfaatkan untuk pembuatan pulp dan kertas. Jadi tidak mungkin kami membakar bahan baku yang kami tanam, pelihara dan panen setiap 5 tahun," papar Kusnan dalam siaran pers yang diterima Republika.
Bahkan, lanjutnya, Perusahaan juga melakukan pendekatan yang proaktif terkait pencegahan kebakaran yaitu dengan mengintegrasikan teknologi pengelolaan hutan lestari dengan sistem deteksi dini yang dinamakan FDR (Fire Danger Rating) dalam manajemen pencegahan kebakaran," jelas Kusnan Rahmin.
Kusnan mengatakan, pihaknya juga telah menerjunkan Tim Reaksi Cepat untuk Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran sebanyak 875 personil termasuk 400 orang Masyarakat Peduli Api (MPA) dari 23 estate serta tambahan 130 staf operasional. "Perusahaan juga memobilisasi lebih dari 200 pompa, termasuk pompa apung berkekuatan 675 liter dan 30 peralatan berat untuk memadamkan api," jelas Kusnan.
Perusahaan juga mengerahkan tiga helikopter dan 30 pompa untuk mendukung upaya pemadaman yang dikoordinasi oleh pemerintah