Selasa 25 Mar 2014 00:11 WIB

SBY: Indonesia Berduka Cita Atas Tragedi MH370

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah 17 hari dilakukan pencarian, posisi akhir pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH370 ditemukan di selatan Samudra Hindia. Pernyataan ini disampaikan oleh Perdana Menteri Malaysia Najib Razak di Kuala Lumpur, Senin (24/3) malam. 

Terkait temuan baru ini, Malaysia Airlines disebut telah menyampaikan asumsi mereka kepada keluarga korban, bahwa tidak ada yang selamat dalam penerbangan itu. 

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun mengucakan belasungkawa atas musibah yang menimpa pesawat malaysia Airlines penerbangan MH370. 

"Indonesia berduka cita atas tragedi yang menimpa pesawat #MH370. Semoga keluarga yang ditinggalkan, tabah. Duka cita yang mendalam khususnya bagi tujuh penumpang #MH370 asal Indonesia," tulis SBY melalui akun Twitternya usai adanya pengumuman resmi dari pemerintah Malaysia terkait MH370.

"Kepada bangsa Malaysia & PM Najib Rajak, kami juga mengucapkan duka cita atas tragedi ini," kata SBY menambahkan. 

Sebelumnya, PM Malaysia Najib Razak dalam pernyataan resminya pada pukul 22.00 waktu Malaysia atau 21.00 WIB mengatakan bahwa MH370 memang telah terbang menyusuri koridor selatan dan berakhir di bagian selatan Samudra Hindia.

Najib tidak merinci penyebab pesawat itu bisa sampai sejauh itu menyimpang dari jalurnya, namun dia berjanji untuk menggelar jumpa pers esok. Rencananya, Najib akan menyampaikan informasi lebih jauh esok hari. 

MH370, yang membawa 227 penumpang dan 12 awak kabin, terbang dari Kuala Lumpur menuju Beijing. MH370 menghilang dari radar sekitar satu jam setelah lepas landas dari Bandara Internasional Kuala Lumpur pada 12.41 waktu setempat pada 8 Maret lalu. MH370 dijadwalkan mendarat di Beijing pada 6.30 (waktu Malaysia) di hari yang sama.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement