REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Satuan Tugas Darat Penanggulangan Bencana Kabut Asap pada Senin sore menemukan 45 titik kebakaran lahan di Provinsi Riau yang tersebar di lima wilayah kabupaten.
"Jumlah tersebut jauh lebih banyak dibandingkan dengan hasil deteksi Satelit NOAA 18 yang hanya lima titik," kata Kepala Bidang Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Agus Wibowo kepada pers di Pekanbaru, Selasa.
Ketika itu satelit milik Amerika Serikat itu merekam lima titik panas berada di Rokan Hilir yakni lima titik, kemudian di Bengkalis dan Siak masing-masing satu "hotspot".
Sementara itu hasil peninjauan Satgas Darat menurut rilis yang diterima, dari 45 titik api sekitar 27 diantaranya berada di Kabupaten Rokan Hilir.
Kebakaran lahan juga berada di Kabupaten Kepulauan Meranti yakni enam titik, dan di Kota Dumai ditemukan tujuh titik kebakaran.Sisanya menurut data, berada di Siak yakni tiga titik dan di Kabupaten Bengkalis hanya dua titik kebakaran lahan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Said Saqlul Amri mengatakan, itu merupakan perkembangan titik api pada Senin (24/3) sore sekitar pukul 17.00 WIB.
Potensi kebakaran lahan di daratan Pulau Sumatera khususnya Provinsi Riau kembali tinggi akibat adanya fenomena Siklon Tropis Gillian atau daerah tekanan rendah, serunut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
"Siklon Tropis Gilian itu berpusat di sebelar Selatan Pulau Jawa, dampaknya masa udara di Riau tertarik ke sana," kata Kepala Bidang Data BMKG Stasiun Pekanbaru, Slamet Riyadi.
Kondisi itu yang menurut dia kemudian menyebabkan Provinsi Riau yang tadinya mulai dilanda hujan kembali kering. "Situasi ini bertahan sejak kemarin hingga akhir pekan ini," kata dia.