Rabu 26 Mar 2014 13:59 WIB

KH Imam Jazuli: Potensi Pesantren Luar Biasa (1)

Rep: Rosita Budi Suryaningsih/ Red: Chairul Akhmad
Suasana kegiatan santri di salah satu pondok pesantren.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Suasana kegiatan santri di salah satu pondok pesantren.

REPUBLIKA.CO.ID, Pesantren memiliki sejarah panjang di Indonesia. Lembaga pendidikan ini telah menciptakan ulama, kiai, intelektual, politisi, dan sebagainya.

Bagaimana sebenarnya potensi pesantren? Wartawan Republika Rosita Budi Suryaningsih mewawancarai Wakil Ketua Pengurus Pusat Rabitah Ma'ahid Islamiyah (Asosiasi Pesantren se-Indonesia) KH Imam Jazuli Lc MA. Berikut kutipannya:

Pesantren telah ada di Indonesia sejak dulu. Adakah perbedaan antara pesantren di zaman dulu dengan pesantren yang ada di zaman sekarang?

Jelas ada perbedaan yang signifikan antara pesantren zaman dulu dengan yang sekarang. Kini, pesantren telah berubah menjadi lebih maju, bahkan mempunyai model-model baru yang menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat di zamannya.

Dulu, pesantren hanya mengajarkan ilmu agama dan lepas dari pendidikan formal. Kini, pendidikan formal sudah dimasukkan dalam pembelajaran di pesantren, dan apa yang diajarkan di sekolah formal, diajarkan juga di sekolah. Justru, bagi yang menimba ilmu di pesantren, punya kelebihan dibandingkan yang hanya yang bersekolah formal. Kelebihannya dalam bidang akhlak.

 

Kalau begitu, berarti lebih baik menimba ilmu di pesantren daripada memilih di sekolah umum?

Selama berpuluh-puluh tahun, bangsa Indonesia hanya fokus pada IQ (intelligence quotient) untuk menentukan kecerdasan seseorang dan sebagai tolok ukur pendidikan. Akibatnya, anak-anak tidak banyak mendapatkan pendidikan moralitas.

Padahal, akar bangsa Indonesia adalah akhlak moralitas. Perilaku yang santun, beretika, dan menjalankan ibadah merupakan jati diri bangsa ini yang kini semakin memudar. Di pesantren, akhlak moralitas ini dipupuk terus sehingga lulusannya nanti bisa menjadi lebih berkualitas dibandingkan lulusan sekolah umum. Dengan begitu, pesantren punya peran untuk menyelamatkan bangsa ini dari krisis moralitas.

 

Bagaimanakah pendidikan moralitas tersebut diajarkan di pesantren?

Pesantren sadar bahwa tidak cukup hanya intelektualitas yang diperlukan untuk menghasilkan SDM yang berkualitas. Untuk itu, esensi dari akhlak, etika, perilaku, dan keislaman selalu diterapkan setiap harinya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement