Kamis 27 Mar 2014 14:06 WIB

Obama Minta NATO Menambah Pasukan di Eropa Timur

Rep: Gita Amanda/ Red: Nidia Zuraya
Barack Obama
Foto: AP/Manuel Balce Ceneta
Barack Obama

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Presiden Amerika Serikat Barack Obama meminta Pakta Atlantik Utara (NATO), untuk meningkatkan kehadirannya di negara-negara Eropa Timur. Obama merasa Eropa Timur rentan terhadap Rusia, terutama setelah aneksasi Rusia atas Crimea.

Berbicara setelah pertemuan puncak dengan para pemimpin Uni Eropa di Brussels pada Rabu (26/3), Obama mengatakan menteri luar negeri NATO harus memastikan aliansi terbaru mengenai kontingen di Eropa tengah dan timur. Rencananya para menteri luar negeri negara-negara NATO memang akan bertemu pekan depan.

Menurut Obama, NATO juga harus berbuat lebih banyak untuk memastikan penambahan pasukan di negara-negara yang merasa rentan terhadap tekanan Rusia. "Saya rasa ada cara yang bisa kita lakukan oleh aset yang ada," kata Obama tanpa merinci lebih lanjut.

Para pejabat AS mengatakan, Pentagon telah menyiapkan dua kali lipat jumlah jet tempur AS dalam misi patroli udara di wilayah NATO di Baltik. Mereka juga lebih banyak melakukan latihan dengan angkatan udara Polandia, yang khawatir dengan krisis di Ukraina.Obama juga mengisyaratkan, akan menggunakan krisis Crimea untuk meningkatkan tekanan pada sekutu Eropanya agar mau berkontribusi lebih banyak untuk pertahanan mereka.

Selama ini para pejabat AS mengeluh, negara-negara Eropa terlalu mengandalkan AS.Banyak pemerintah di Eropa memangkas anggaran pertahanan. Hanya segelintir anggota NATO yang menghabiskan dana hingga 2 persen PDB-nya, untuk angkatan bersenjata mereka."Saya khawatir dengan pengurangan anggaran pertahanan beberapa mitra kami di NATO," ujar Obama.

Obama mengatakan, pemotongan anggaran pada dasarnya bisa dimengerti. Mengingat krisis ekonomi yang melanda sejumlah negara. Tapi situasi Ukraina menurutnya, dapat mengingatkan bahwa kebebasan itu tidak gratis. Negara harus membayar untuk aset, personel, dan pelatihan.

Obama tak menyebut beberapa pemotongan anggaran pertahanan AS, yang menarik kemarahan anggota parlemen dari partai Republik. Namun pentagon mengatakan akan menyusutkan tentara, menghapuskan peawat A-10, dan mengurangi militer dalam rangka menghemat anggaran 2015.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement