Jumat 28 Mar 2014 16:03 WIB

Friday the 13th, Friggatriskaidekaphobia & Kengerian Malam Jumat

Ustaz Erick Yusuf.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Ustaz Erick Yusuf.

Bismillahirrahmaanirrahiim

Di salah satu radio swasta anak muda yang pernah saya dengar, ada acara horor di malam Jumat. Acaranya adalah kumpulan cerita-cerita menakutkan segala zaman, pembahasan makhluk-makhluk halus dan tempat-tempat angker. Belum lagi bumbu-bumbu dari orang-orang yang sempat mengalami kengerian tersebut.

Lalu banyak juga di televisi acara serem-serem, yang ghaib-ghaib di malam Jumat. Ada lagi film horor yang mendunia berjudul “Friday the 13th”. Seakan-akan ada kesepakatan kolektif yang tidak tertulis menegaskan bahwa malam Jumat memang malam yang semua harus merasa takut!

Aneh, entah siapa yang memulainya. Tapi menurut saya, ini adalah kebohongan konsisten yang digandrungi banyak orang. Jika kita telisik, angka 13 telah dianggap sial selama berabad-abad.

Ada yang mengambil teori dari Alkitab umat Kristen bahwa perjamuan makan malam terakhir dari Nabi Isa AS terjadi di hari Kamis malam atau biasa juga dikenal dengan sebutan “Kamis Putih” (dirayakan secara khusus oleh umat Katholik). Sedangkan hari Yesus disalibkan sampai mati disebut sebagai hari Jumat Agung (menurut kepercayaan umat Nasrani).

Ada yang mengaitkan dengan Code of Hammurabi yang menghilangkan angka 13 dalam daftar hukum, sehingga asal mula takhayul ini mungkin bermula setidaknya kurang lebih dari tahun 1700 SM.

Barangkali juga anggapan itu muncul berdasarkan peristiwa sejarah yang saya kutip dari Google tentang kejadian pada hari Jumat tanggal 13. Pada Jumat, 13 Oktober 1307, Raja Philip IV dari Prancis menyerbu Ksatria Templar. Dia Memenjarakan ribuan orang hanya karena tuduhan yang tidak berdasar, ratusan orang di antaranya mengalami penyiksaan luar biasa hingga meninggal dunia dan tuduhan itu pun tidak terbukti.

Belum lagi bencana-bencana alam yang dikaitkan pada hari Jumat tanggal 13. Ada juga peristiwa pada 1907, pialang saham eksentrik asal Boston Thomas Lawson menerbitkan buku yang disebut Jumat Ketiga Belas (Friday The Thirteenth), yang menceritakan tentang upaya pengusaha jahat untuk menjatuhkan pasar saham Wall Street pada tanggal 13 Jumat tersebut.

Wall Street percaya takhayul tentang Friday the 13th terus berlanjut sampai 1925, ketika New York Times mencatat bahwa orang "tidak akan lagi membeli atau menjual saham hari ini daripada mereka berjalan di bawah tangga atau menendang keluar kucing hitam.” Lalu datanglah Jason yang menakutkan pada 1980, Paramount Pictures merilis film horor berjudul Friday the 13th.

Yang menambah menariknya lagi ada sebutan khusus untuk orang-orang seperti ini, namanya Paraskavedekatriaphobia dan Friggatriskaidekaphobia ini sebutan untuk orang yang memiliki rasa takut berlebihan terhadap hari Jumat tanggal 13.

Ada juga sebutan untuk fobia angka 13 yaitu Triskaidekaphobia. Bahkan, orang-orang terkenal yang menderita penyakit ini seperti Presiden AS Franklin D Roosevelt tidak akan bepergian pada tanggal 13 bulan apa pun. Dia juga tidak akan pernah menjamu makan jika ada 13 tamu. Selain Roosevelt, Napoleon dan Presiden Herbert Hoover juga seorang Triskaidekaphobic, mereka memiliki ketakutan yang abnormal dengan angka 13.

Jika kita lihat catatan di atas, mungkin kita terlalu suka untuk latah atau sekadar ikut-ikutan untuk “meramaikan” tren ketakutan di malam Jumat dan mungkin juga kesialan di angka 13. Padahal, Allah SWT membuat semua hari adalah baik, bahkan dibuat hari Jumat menjadi penghulunya hari.

Semua angka baik, dan Allah menyukai yang ganjil. Sudahkah datang berita kepada kita semua sebagaimana hadis Rasulullah SAW bahwa, “Sebaik-baik hari di mana matahari terbit adalah hari Jumat. Pada hari itulah Adam AS diciptakan dan pada hari itu ia dimasukkan ke surga dan pada hari itu pula ia dikeluarkan dari surga. Kiamat pun tidak akan terjadi melainkan pada hari Jumat.” (HR Muslim, Abu Daud, Nasai, dan Tirmidzi)

Hari Jumat adalah hari yang memiliki arti yang sangat istimewa bagi umat Islam karena merupakan hari raya bagi kita semua. Bahkan, salah seorang ustaz mengisahkan kepada saya bahwa sebelum Allah SWT memerintahkan kaum Yahudi pada zaman Nabi Musa AS untuk beribadah pada hari Sabtu, terlebih dahulu mereka diperintahkan untuk mengagungkan hari Jumat.

Namun, mereka meminta kepada Nabi Musa AS untuk digeser ke hari Sabtu, dan kemudian terjadilah peristiwa “Ashabus Sabt” yang dikisahkan dalam Alquran. Banyak terdapat hadis-hadis yang memuliakan hari Jumat.

Imam Ibnul Qayyim al-Jauziyah dalam kitabnya Zaadul Ma’ad memuat hadis-hadis tersebut, juga al-Hafizh Imam as-Suyuthi menulis kitab yang ia beri judul Al-Lum’ah fi Khashaish al-Jumu’ah.

Inilah beberapa cuplikan dari kitab tersebut: Dari Ibnu Abbas RA bah waRasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya hari ini (Jumat) Allah menjadikannya sebagai hari Ied bagi kaum Muslimin, maka barang siapa yang menghadiri shalat Jumat hendaknya mandi. Jika ia memiliki wangi-wangian maka hendaknya dia memakainya dan bersiwaklah.” (HR Ibnu Majah dan hadisnya dinyatakan hasan oleh Syekh al-Albani).

Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda tentang hari Jumat, “Pada hari Jumat ada waktu yang mana seorang hamba Muslim yang tepat beribadah dan berdoa pada waktu tersebut meminta sesuatu melainkan niscaya Allah akan memberikan permintaannya.” Beliau mengisyaratkan dengan tangannya untuk menunjukkan bahwa waktu tersebut sangat sedikit. (HR Bukhari dan Muslim)

Subhanallah walhamdulillah. Oleh karena itu, ayo segera singkirkan ketakutan tidak beralasan di malam Jumat, juga kesialan di angka 13 dan perilaku yang menyerupainya. Tidak berdasar dan sangat jelas tidak Islami. Ayo!

Tidaklah lebih baik dari yang menulis ataupun yang membaca, karena yang lebih baik di sisi Allah SWT adalah yang mengamalkannya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement