Jumat 28 Mar 2014 22:00 WIB

Wisata Kaliurang tak Terpengaruh Embusan Abu Merapi

Rep: Nur Aini/ Red: Nidia Zuraya
Taman wisata Tlogo Putri, Kaliurang, porak-poranda akibat erupsi merapi
Foto: Republika/Imam Budi Utomo
Taman wisata Tlogo Putri, Kaliurang, porak-poranda akibat erupsi merapi

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Peningkatan aktivitas Gunung Merapi berupa embusan tidak mempengaruhi kunjungan wisatawan. Namun, aktivitas embusan sempat membuat kawasan wisata Kaliurang ditutup sementara.

Obyek wisata Kaliurang tetap dibuka setelah mengeluarkan embusan yang menyebabkan hujan abu. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sleman, AA Ayu Laksmidewi mengatakan obyek wisata Kaliurang ditutup sementara saat ada embusan Merapi Kamis (27/3). Namun, kawasan wisata tersebut kembali dibuka setelah status Gunung Merapi tidak diubah dari aktif normal.

Jumlah kunjungan ke Kaliurang dinilai Ayu masih relatif stabil sejak erupsi 2010. Pada 2013, kunjungan ke Kaliurang mencapai 575.525 orang. Jumlah tersebut menurun dari 2012 sebanyak 587.591 orang. Sebagian besar pengunjung tersebut merupakan wisatawan domestik.

Kunjungan wisatawan ke Kaliurang menurut Ayu terdongkrak dengan adanya fasilitas tur jalur lava Gunung Merapi. Pemandu wisata juga telah diberikan pelatihan kesiapsiagaan bencana. "Kunjungan paling ramai saat hari libur," ungkapnya.

Dengan adanya embusan Gunung Merapi, pengunjung kawasan wisata Kaliurang diharapkan selalu waspada. Ayu menilai kesiapsiagaan warga dan pengunjung saat ini sudah meningkat sehingga embusan tidak banyak mempengaruhi kunjungan. Sayangnya, obyek wisata belum dilengkapi masker untuk pengunjung jika sewaktu-waktu ada hujan abu vulkanik.

Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Makwan mengatakan pihaknya menyediakan 8.000 masker untuk masyarakat jika sewaktu-waktu hujan abu vulkanik. Stok masker juga disediakan di puskesmas. "Kami sediakan masker di Posko Utama Pakem dan puskesmas jika masyarakat membutuhkan bisa ambil," ujarnya.

Embusan Gunung Merapi diakui Makwan tidak dapat diprediksi. Karena kondisi tersebut, masyarakat disiagakan untuk mengantisipasi bencana. Pelatihan pengurangan risiko bencana diintensifkan agar masyarakat siap saat ada peningkatan aktivitas Gunung Merapi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement